CENTRALNESIA – Menjadi bintang K-pop bukanlah hal yang mudah. Di balik setiap grup yang sukses, terdapat proses pelatihan yang panjang dan penuh tantangan, yang dikenal sebagai idol training programs. Program pelatihan ini dirancang untuk membentuk para calon idola dengan keterampilan yang diperlukan dalam dunia hiburan yang kompetitif.
Proses dimulai sejak usia muda, biasanya antara 10 hingga 15 tahun, ketika para trainee bergabung dengan agensi hiburan seperti SM, JYP, YG, atau HYBE. Mereka menjalani serangkaian latihan yang sangat ketat dalam berbagai aspek, termasuk vokal, tari, akting, bahasa asing, dan penampilan. Setiap hari, trainee berlatih selama berjam-jam, sering kali lebih dari 12 jam, untuk mencapai kesempurnaan.
Pelatihan vokal adalah salah satu elemen utama dalam program ini. Trainee harus menguasai berbagai teknik bernyanyi, mulai dari teknik pernapasan hingga pengendalian suara agar bisa tampil di atas panggung dengan kualitas terbaik. Selain itu, keterampilan menari sangat penting dalam K-pop, di mana koreografi rumit dan dinamis sering kali menjadi ciri khas penampilan.
Namun, idol training programs juga menuntut aspek mental yang kuat. Tekanan besar, persaingan ketat, dan ekspektasi tinggi dari agensi dan penggemar dapat menjadi tantangan emosional yang besar bagi para trainee. Banyak yang harus menghadapi kegagalan sebelum akhirnya debut, sementara yang lainnya keluar dari proses seleksi setelah bertahun-tahun berlatih tanpa pernah debut.
Meskipun prosesnya keras, idol training programs menghasilkan idola-idola yang mampu bersinar di panggung dunia. Keberhasilan mereka merupakan hasil dari dedikasi, kerja keras, dan pengorbanan dalam perjalanan panjang menuju kesuksesan di industri K-pop.
More Stories
Membangun Industri E-Sports yang Adil dengan Aturan Profesional
Peluang Bisnis dalam Industri Gaming di Asia
Online Gaming Toxicity: Mengatasi Perilaku Negatif di Dunia Virtual