CENTRALNESIA – Dalam dunia K-pop, terdapat fenomena yang mengkhawatirkan yang dikenal dengan sasaeng culture. Istilah “sasaeng” merujuk pada penggemar obsesif yang melampaui batas dalam mendukung idol mereka, sering kali mengorbankan privasi dan keselamatan idol demi mendapatkan perhatian atau informasi pribadi. Fenomena ini menimbulkan kekhawatiran karena dampaknya yang merugikan bagi kesejahteraan mental dan fisik para idol K-pop.
Sasaengs sering kali terlibat dalam perilaku yang mengganggu, seperti memonitor lokasi pribadi idol, mengikuti mereka ke rumah atau lokasi pribadi, serta mencoba untuk mendapatkan informasi pribadi melalui media sosial atau sumber lain. Tak jarang, mereka juga melakukan tindakan ekstrem seperti menyusup ke dalam jadwal perjalanan idol, mengejar mereka di bandara, atau bahkan menunggu di luar hotel tempat idol menginap. Dalam beberapa kasus, sasaengs menggunakan teknologi untuk memata-matai idol, dengan memanfaatkan perangkat pelacakan atau kamera tersembunyi.
Perilaku ini sangat membahayakan karena dapat mengancam keselamatan idol dan menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi mereka. Selain itu, tekanan psikologis yang dihadapi idol akibat perilaku ini bisa sangat besar, mengganggu kesehatan mental mereka dan membuat mereka merasa terisolasi atau cemas. Banyak idol yang mengungkapkan rasa frustrasi mereka tentang kekurangan privasi dan kehilangan rasa aman akibat perilaku sasaeng.
Agensi hiburan dan pihak berwenang di Korea Selatan semakin memperketat peraturan untuk melawan perilaku ini. Meskipun demikian, sasaeng culture tetap menjadi masalah yang terus menerus dihadapi oleh industri K-pop. Diperlukan kesadaran yang lebih besar dari penggemar untuk menghormati batasan pribadi dan memastikan bahwa dukungan terhadap idol tetap sehat dan tidak merugikan mereka secara fisik maupun emosional.
More Stories
Membangun Industri E-Sports yang Adil dengan Aturan Profesional
Peluang Bisnis dalam Industri Gaming di Asia
Online Gaming Toxicity: Mengatasi Perilaku Negatif di Dunia Virtual