CENTRALNESIA – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Addis Ababa, Ethiopia, mengungkapkan bahwa Indonesia telah memberikan bantuan serta pelatihan inseminasi buatan untuk ternak sapi, yang sangat dibutuhkan oleh Ethiopia saat ini.
“Indonesia memiliki perhatian yang sangat besar dalam pengembangan kerja sama bidang peternakan dengan Ethiopia,” kata Duta Besar RI untuk Ethiopia, Djibouti, dan Uni Afrika, Al Busyra Basnur, pada Selasa (3/12) waktu setempat, saat mengunjungi pusat pengembangan peternakan sapi Ethiopia.
Kunjungan tersebut dilakukan dalam rangka pelatihan inseminasi buatan yang berlangsung dari 26 November hingga 4 Desember 2024 di berbagai pusat peternakan sapi di Ethiopia. Al Busyra menegaskan bahwa Indonesia ingin berbagi pengalaman di bidang peternakan, khususnya dalam pengembangan peternakan sapi, karena Indonesia memiliki teknologi yang sangat dibutuhkan oleh Ethiopia.
Sebagai bagian dari program ini, Indonesia mengirimkan dua pelatih dari Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari, Kementerian Pertanian Indonesia, yakni Suharyanta dan Koko Wisnu Prihatin. Selain itu, Indonesia juga memberikan seribu semen beku sebagai hibah untuk Pemerintah Ethiopia, yang diharapkan dapat digunakan untuk menghasilkan seribu ekor anak sapi.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Livestock Development Institute Kementerian Pertanian Ethiopia, Asrat Tera, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia atas bantuan dan pelatihan yang diberikan. Bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi sapi perah dan sapi potong di Ethiopia, yang masih kurang untuk memenuhi kebutuhan domestik serta ekspor.
Ethiopia sendiri merupakan negara yang banyak mengekspor susu dan sapi ke negara-negara tetangga. Sebelumnya, pada Juli dan Oktober 2024, enam pejabat dan peneliti Ethiopia juga mengikuti pelatihan pengelolaan dan inseminasi buatan ternak sapi di Indonesia yang diselenggarakan di Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia