CENTRALNESIA – Pemerintah Yordania mengumumkan rencana untuk membuka kembali lintas perbatasan Jaber dengan Suriah mulai Rabu (20/12), setelah sempat ditutup pada awal bulan ini karena alasan keamanan.
Menteri Industri, Perdagangan, dan Pasokan Yordania, Yarub Qudah, mengatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk memperlancar arus barang dan lalu lintas pengangkutan antara kedua negara.
“Truk-truk Yordania akan diperbolehkan memasuki wilayah Suriah mulai Rabu melalui lintas perbatasan Jaber,” ujar Qudah kepada Kantor Berita Yordania (Petra).
Langkah Meningkatkan Kerja Sama Perdagangan
Selain itu, Qudah menyampaikan bahwa pihaknya akan mengunjungi perbatasan Jaber dan Zona Bebas Bersama Suriah-Yordania pada Kamis (21/12) untuk menilai kemajuan pekerjaan dan meninjau prosedur terkait pertukaran perdagangan.
Keputusan ini juga sejalan dengan pembatalan semua biaya dan cap administratif sebelumnya yang dikenakan di perbatasan Jaber oleh pihak berwenang Suriah.
Penutupan Sebelumnya
Lintas perbatasan Jaber sebelumnya ditutup pada 6 Desember atas perintah Menteri Dalam Negeri Yordania, Mazin Al Farrayeh, dengan alasan keamanan.
Sejak pecahnya perang saudara di Suriah pada 2011, perbatasan ini mengalami berbagai penutupan, termasuk pada April 2015. Setelah ditutup selama tiga tahun, lintas perbatasan Jaber kembali beroperasi pada Oktober 2018.
Pembukaan kembali perbatasan ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama perdagangan dan mendukung pemulihan ekonomi di kedua negara yang mengalami dampak dari konflik berkepanjangan di Suriah.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia