Perlunya Peningkatan Standar Konstruksi Rumah untuk Menghadapi Bencana Gempa Megathrust Selat Sunda, Fahri Hamzah Menyuarakan Pendapat

CENTRALNESIA – Fahri Hamzah, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), menegaskan urgensi peningkatan kualitas bangunan rumah untuk mengantisipasi bencana alam, khususnya gempa bumi megathrust yang berpotensi terjadi di Selat Sunda dan Pantai Selatan Jawa. Ia mengungkapkan bahwa selama ini banyak rumah di Indonesia tidak mampu bertahan saat gempa mengguncang, bahkan gempa berkekuatan 7 skala Richter saja sudah menyebabkan sekitar 80% rumah rusak.

Fahri menyoroti perlunya evaluasi terhadap kondisi rumah masyarakat Indonesia yang cenderung runtuh saat terjadi gempa. Ia menyebutkan bahwa pemerintah telah lama melakukan penelitian dan pengembangan mengenai struktur bangunan tahan gempa, dan ke depan, akan diterapkan standar konstruksi yang lebih ketat untuk memastikan rumah-rumah baru memenuhi persyaratan keamanan terhadap gempa sesuai dengan hasil riset pemerintah.

Ia menekankan bahwa semua rumah yang dibangun, terutama yang didukung oleh fasilitas pemerintah, harus mengikuti standar baru yang tidak hanya tahan gempa, tetapi juga mendukung kenyamanan dan kesehatan penghuni. Fahri juga menekankan pentingnya fasilitas rumah yang lengkap, seperti dapur dan toilet, dalam proyek perumahan subsidi, yang seringkali kurang memadai dan dapat menimbulkan masalah kebersihan.

“Standar baru ini akan memastikan rumah lebih kokoh, lengkap, dan layak huni,” tegas Fahri.