CENTRALNESIA – Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, pada Kamis (9/1) di Brussel, mengungkapkan bahwa pemerintahnya sedang mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan kemanusiaan ke Ukraina sebagai tanggapan terhadap sengketa transit gas yang sedang berlangsung dengan Rusia. Fico juga menyatakan kemungkinan memveto keputusan-keputusan Uni Eropa yang berkaitan dengan Ukraina jika tidak ada resolusi dalam waktu dekat.
Langkah-Langkah yang Dipertimbangkan
Dalam pernyataannya setelah bertemu dengan Komisioner Energi UE, Dan Jorgensen, Fico mengemukakan beberapa langkah potensial, termasuk:
- Memveto keputusan Uni Eropa yang berkaitan dengan Ukraina.
- Mengurangi pasokan listrik darurat ke Ukraina.
- Mengurangi bantuan bagi pengungsi perang Ukraina.
Fico menegaskan bahwa langkah-langkah ini tidak dimaksudkan untuk meningkatkan ketegangan, tetapi akan diambil jika situasi tetap tidak terselesaikan. Slovakia juga telah membentuk kelompok kerja dengan Komisi Eropa untuk menangani isu ini.
Sengketa Transit Gas
Sengketa ini timbul setelah kontrak transit gas antara Ukraina dan Rusia berakhir pada 31 Desember 2024, dan aliran gas ke Slovakia terhenti karena Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memilih untuk tidak memperpanjang perjanjian tersebut.
Dampak Ekonomi
Fico memperingatkan bahwa penghentian aliran gas dari Rusia dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, dengan estimasi kerugian sekitar 1,5 miliar euro bagi Slovakia dan sekitar 70 miliar euro bagi Uni Eropa.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Harbin Ice-Snow World Sambut Lebih dari 1 Juta Pengunjung dalam 20 Hari