
CENTRALNESIA — Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dijadwalkan memulai kunjungan ke Amerika Serikat pada Minggu (4/2) untuk bertemu Presiden Donald Trump di Gedung Putih. Informasi ini disampaikan langsung oleh kantor Netanyahu pada Sabtu.
“Kunjungan ini akan menjadi yang pertama sejak pelantikan Presiden Trump,” demikian pernyataan resmi kantor Netanyahu. Pertemuan tersebut akan membahas berbagai isu strategis, termasuk situasi di Gaza, kasus sandera, serta isu terkait Iran dan kawasan Timur Tengah lainnya.
Undangan dari Gedung Putih
Kunjungan Netanyahu ini dilakukan setelah undangan resmi dari Presiden Trump yang disampaikan sebelumnya. “PM Netanyahu akan bertolak ke AS esok pagi untuk bertemu Presiden Trump,” tulis kantor Netanyahu di platform X (sebelumnya Twitter).
Kunjungan ini menjadi simbol penting bagi hubungan Israel dan AS, dengan Netanyahu menjadi pemimpin nasional pertama yang menemui Presiden Trump pasca pelantikannya.
Kunjungan Pertama Setelah Surat Perintah ICC
Kunjungan tersebut menjadi perjalanan internasional pertama Netanyahu setelah Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadapnya pada November 2024. Netanyahu didakwa dengan tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait konflik yang melibatkan Palestina di Gaza.
Meski mendapat tekanan internasional terkait tuduhan tersebut, Netanyahu tetap menegaskan bahwa kunjungan ini bertujuan memperkuat hubungan bilateral serta membahas stabilitas kawasan Timur Tengah.
Netanyahu dan Trump dijadwalkan menggelar konferensi pers bersama setelah pertemuan di Gedung Putih pada Senin.
More Stories
Hamas Umumkan Pertukaran Tahanan Palestina-Israel di Gaza
Bolsonaro Pertimbangkan Tarik Brazil dari BRICS dan WHO Jika Terpilih Lagi
Pertemuan Pertahanan Uni Eropa Bahas Peningkatan Kemampuan Militer dan Dukungan untuk Ukraina