CENTRALNESIA – Pertemuan puncak negara-negara Arab dan Islam yang diselenggarakan oleh Arab Saudi dimulai di Riyadh pada Senin, 11 November 2024. Pertemuan ini dihadiri oleh para pemimpin dari negara-negara Arab dan Islam, yang membahas konflik Israel di Gaza serta krisis yang berlangsung di Lebanon.
Stasiun televisi Al-Ekhbariya milik pemerintah Saudi menayangkan kedatangan Presiden Nigeria Bola Tinubu dan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Riyadh pada Minggu malam untuk menghadiri pertemuan tersebut. Selain itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif juga dijadwalkan hadir.
Menurut laporan dari Saudi Press Agency, tindakan agresif Israel di Gaza dan Lebanon telah mendesak para pemimpin Arab dan Islam untuk mengambil langkah cepat. Agenda utama pertemuan puncak ini meliputi penghentian serangan, perlindungan bagi warga sipil, dukungan untuk Palestina dan Lebanon, konsolidasi sikap bersama, serta tekanan pada komunitas internasional agar mengambil tindakan yang tegas untuk mengakhiri konflik dan menciptakan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan.
Pertemuan ini diadakan setahun setelah pertemuan serupa di Riyadh antara Liga Arab yang berpusat di Kairo dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berpusat di Jeddah. Pada pertemuan tersebut, tindakan Israel di Gaza dikecam sebagai tindakan “biadab.” Namun, belum ada kesepakatan bersama untuk menerapkan sanksi atau tindakan terhadap Israel, meskipun ada seruan untuk memutuskan hubungan ekonomi dan diplomatik.
Sementara itu, Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyatakan bahwa dirinya tidak dapat menghadiri pertemuan ini karena jadwal yang padat. Namun, ia berbicara melalui telepon dengan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman, membahas hubungan bilateral antara kedua negara. Pezeshkian menegaskan bahwa wakil presidennya, Mohammad Reza Aref, akan hadir dalam pertemuan tersebut untuk memastikan adanya hasil yang konkret dalam upaya menghentikan tindakan kekerasan Israel di Gaza dan Lebanon.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman menyambut baik telepon dari Pezeshkian dan mengungkapkan harapannya agar kerja sama antara Saudi dan Iran dapat terus berkembang. Bin Salman juga menganggap bahwa hubungan Saudi-Iran berada pada titik penting dan berharap kedua negara dapat meningkatkan hubungan mereka ke tingkat yang lebih tinggi.
Arab Saudi telah menyerukan pertemuan puncak ini pada 30 Oktober lalu untuk menanggapi agresi Israel terhadap Palestina dan Lebanon serta membahas perkembangan terbaru di kawasan tersebut.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia