CENTRALNESIA – Pada Rabu (13/11/2024), Presiden terpilih AS Donald Trump dan Presiden Joe Biden mengadakan pertemuan di Gedung Putih untuk membahas isu-isu penting, termasuk perang di Ukraina dan Timur Tengah. Meskipun keduanya adalah rival politik, pertemuan mereka berlangsung dalam suasana yang damai di Ruang Oval.
Juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre, mengatakan bahwa pertemuan tersebut berlangsung selama dua jam dan mencakup pembahasan mengenai keamanan nasional serta kebijakan domestik. “Pertemuan itu sangat ramah dan substantif,” tambahnya.
Biden menegaskan bahwa dukungan terhadap Ukraina penting bagi keamanan nasional AS, dengan alasan bahwa stabilitas Eropa akan mencegah AS terlibat lebih dalam dalam konflik tersebut. Di sisi lain, Trump berjanji untuk segera mengakhiri perang Rusia-Ukraina, meski tidak mengungkapkan secara rinci bagaimana caranya.
Trump juga menyebutkan bahwa mereka banyak berdiskusi mengenai situasi di Timur Tengah. “Saya ingin tahu pandangannya tentang di mana kita berada,” kata Trump, seperti yang dilaporkan oleh New York Post.
Meskipun Biden mengalahkan Trump dalam pemilu 2020, Biden mundur dari pencalonan 2024 setelah menghadapi kesulitan dalam debat dengan Trump. Kamala Harris, yang sebelumnya dipilih sebagai calon presiden, akhirnya kalah dari Trump dalam pemilu 2024.
Selama pertemuan, kedua pemimpin membahas pentingnya transisi kekuasaan yang lancar, dengan Biden menyampaikan harapan untuk memastikan kebutuhan Trump terpenuhi. “Selamat datang, selamat datang kembali,” kata Biden kepada Trump.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia