January 13, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Setelah Uji Coba Berhasil, Kim Jong Un Instruksikan Produksi Massal Drone Bunuh Diri, Ini Kemampuannya

Setelah Uji Coba Berhasil, Kim Jong Un Instruksikan Produksi Massal Drone Bunuh Diri, Ini Kemampuannya

CENTRALNESIA – Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah memerintahkan produksi massal “drone bunuh diri”, sebagaimana dilaporkan oleh media pemerintah Korea Utara, KCNA, pada Jumat (15/11/2024). Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa Kim Jong Un menyaksikan uji coba sistem senjata yang dirancang untuk menyerang target darat dan laut pada Kamis (14/11/2024).

Pemimpin Korea Utara itu menekankan pentingnya membangun sistem produksi massal secepatnya, serta mempercepat produksi drone dalam skala besar, menurut KCNA.

Drone bunuh diri ini merupakan pesawat tanpa awak yang membawa bahan peledak dan dirancang untuk menabrak target musuh secara sengaja, berfungsi seperti rudal kendali. Pada Agustus lalu, Korea Utara pertama kali meluncurkan drone jenis ini, dan banyak pihak mengaitkannya dengan hubungan semakin erat antara Korea Utara dan Rusia.

KCNA melaporkan bahwa uji coba pada Kamis menunjukkan bahwa drone tersebut dapat “secara akurat” mengenai target setelah terbang mengikuti jalur yang telah ditentukan. Drone bunuh diri ini dirancang untuk digunakan dalam berbagai jarak serangan, baik untuk menyerang target darat maupun laut.

Kim Jong Un juga menambahkan bahwa drone tersebut merupakan komponen daya serang yang sangat efektif, mudah digunakan, dengan biaya produksi rendah dan jangkauan yang luas. Drone bunuh diri ini diproduksi oleh Unmanned Aerial Technology Complex (UATC) di Korea Utara.

Dia juga menyatakan bahwa Korea Utara kini memprioritaskan pengembangan sistem perangkat keras tak berawak, serta mengintegrasikannya ke dalam strategi militer secara keseluruhan.

Para ahli menyebutkan bahwa drone yang diluncurkan Korea Utara pada Agustus terlihat mirip dengan drone bunuh diri “HAROP” buatan Israel, “Lancet-3” buatan Rusia, dan “HERO 30” juga buatan Israel. Ada dugaan bahwa Korea Utara mungkin memperoleh teknologi tersebut dari Rusia, yang kemungkinan didapat dari Iran melalui saluran seperti peretasan atau pencurian dari Israel.

Pada 2022, Korea Utara mengirim pesawat tak berawak melintasi perbatasan yang tidak dapat ditembak jatuh oleh militer Korea Selatan, karena pesawat tersebut terlalu kecil. Sebagai tanggapan terhadap ancaman ini, Korea Selatan membentuk komando operasi drone tahun lalu. Di sisi lain, awal tahun ini, Pyongyang menuduh Seoul melanggar kedaulatannya dengan menerbangkan drone di wilayah Korea Utara untuk menyebarkan selebaran propaganda, meskipun militer Korea Selatan membantah tuduhan tersebut.

Pada Oktober lalu, Korea Utara mengubah konstitusinya untuk menyatakan Korea Selatan sebagai negara “bermusuhan”, sebuah indikasi dari ketegangan yang meningkat setelah Kim Jong Un pada Januari lalu menyebut Seoul sebagai “musuh utama” negara tersebut. Sementara itu, Korea Utara terus melanjutkan uji coba rudal balistik yang melanggar sanksi PBB dan, pada Oktober, meledakkan jalan serta jalur kereta api yang menghubungkan Korea Utara dengan Korea Selatan.