CENTRALNESIA – China mengumumkan komitmennya untuk memperkuat pertukaran dan kerja sama dalam aliran data lintas batas melalui peluncuran Inisiatif Kerja Sama Arus Data Lintas Perbatasan Global. Pernyataan ini disampaikan oleh Lin Jian, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, pada Rabu (20/11), bertepatan dengan pembahasan inisiatif ini dalam Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC ke-31 serta World Internet Conference (WIC) di Wuzhen.
Tujuan Utama Inisiatif
Inisiatif ini bertujuan:
- Mendorong Kerja Sama Global: Membentuk tata kelola arus data lintas batas yang inklusif, terbuka, aman, dan nondiskriminatif.
- Memperkuat Keamanan Data: Mengedepankan keseimbangan antara pembangunan ekonomi digital dan keamanan data global.
- Menciptakan Manfaat Bersama: Membangun ekosistem internasional yang mendukung aliran data lintas batas yang efisien dan saling menguntungkan.
Filosofi China dalam Tata Kelola Digital
Lin Jian menjelaskan bahwa inisiatif ini mencerminkan visi Presiden Xi Jinping untuk membangun komunitas dengan masa depan bersama di dunia siber. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip multilateralisme, mempertegas posisi China sebagai pelopor dalam tata kelola digital yang berkelanjutan dan inklusif.
Dukungan terhadap Multilateralisme
China menekankan bahwa isu keamanan data bersifat global dan memerlukan diskusi bersama oleh komunitas internasional. Dalam hal ini, China terbuka untuk bekerja sama dengan semua pihak untuk memajukan praktik terbaik dalam tata kelola arus data lintas batas.
Langkah Berikutnya
Dengan inisiatif ini, China berharap dapat mendorong keterlibatan aktif dari negara-negara lain dan institusi global dalam membangun arsitektur tata kelola data yang lebih baik, sehingga menciptakan lingkungan digital yang aman, adil, dan produktif untuk semua.
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi digitalisasi China yang lebih luas, menyusul peluncuran Inisiatif Global tentang Keamanan Data sebelumnya, yang telah menarik perhatian dunia dalam upaya menciptakan standar keamanan siber yang lebih kuat.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia