CENTRALNESIA – Pada Senin (25/11), Paus Fransiskus mengkritik “arogansi penjajah” di Palestina, seminggu setelah sebelumnya menuduh Israel melakukan genosida di Gaza.
Dalam peringatan 40 tahun perjanjian damai antara Chile dan Argentina, pemimpin Gereja Katolik itu membahas konflik bersenjata dan penderitaan yang ditimbulkannya. Fransiskus menyoroti kegagalan umat manusia dalam menangani situasi di Ukraina dan Palestina, di mana penderitaan besar dan kesombongan penjajah merusak upaya untuk mencapai perdamaian.
Paus juga mengecam perdagangan senjata, menyoroti kontradiksi antara pembicaraan perdamaian dan keterlibatan dalam perang. Di hadapan diplomat dan perwakilan agama, Fransiskus menekankan pentingnya dialog sebagai dasar dalam hubungan internasional.
Pada akhir September, Paus mengkritik penggunaan kekuatan “tidak bermoral” di Lebanon dan Gaza, seakan meminta Israel untuk menahan diri. Pernyataan Paus pada Senin ini merupakan kali pertama dia secara terbuka mengecam kebijakan Israel terhadap wilayah Palestina yang diduduki.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia