![](https://centralnesia.com/wp-content/uploads/2024/11/1-7-1024x576.png)
CENTRALNESIA – Presiden Meksiko, Claudia Sheinbaum, mengadakan percakapan telepon dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, setelah kedua negara mengeluarkan pernyataan terkait kemungkinan penerapan tarif perdagangan bersama serta dampaknya.
“Percakapan saya dengan Presiden Donald Trump berlangsung baik. Kami membahas strategi Meksiko terkait migrasi, dan saya menjelaskan bahwa rombongan migran tidak sampai ke perbatasan utara karena sudah ditangani di Meksiko,” tulis Sheinbaum di platform X.
“Kami juga mendiskusikan penguatan kerja sama di bidang keamanan dalam kerangka kedaulatan kami dan upaya kami di Meksiko untuk mengurangi konsumsi fentanil,” tambahnya.
Pembicaraan ini berlangsung setelah Trump mengungkapkan rencananya untuk mengenakan tarif 25 persen terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada, terkait masalah imigrasi ilegal yang belum teratasi serta masuknya narkoba ke AS.
Sheinbaum kemudian mengirimkan surat kepada Trump, mengingatkan potensi penerapan tarif balasan yang bisa merugikan perusahaan-perusahaan besar AS, seperti General Motors, Stellantis, dan Ford Motor, yang merupakan importir utama ke AS dari Meksiko.
Menteri Perekonomian Meksiko, Marcelo Ebrard, sebelumnya menyatakan pada 27 November bahwa rencana tarif tersebut akan berdampak negatif pada perusahaan AS di sektor industri dan teknologi yang mengimpor komponen dari Meksiko, yang berisiko menyebabkan sekitar 400.000 orang kehilangan pekerjaan.
Trump sebelumnya kerap mengkritik kebijakan imigrasi pemerintahan Joe Biden dan berjanji untuk memperketat kontrol perbatasan serta melanjutkan pembangunan tembok di perbatasan Meksiko jika terpilih kembali.
Pemilihan presiden AS digelar pada 5 November. Trump, kandidat dari Partai Republik yang menjabat sebagai presiden pada 2017-2021, diumumkan sebagai pemenang. Kandidat Partai Demokrat, Kamala Harris, mengakui kekalahannya dalam pidato di hadapan para pendukungnya.
Dewan Elektoral akan memberikan suara pada 17 Desember, dan Kongres baru akan menyetujui hasil pemungutan suara pada 6 Januari. Pelantikan presiden AS dijadwalkan pada 20 Januari 2025.
More Stories
Pelapor Khusus PBB Francesca Albanese Desak Polandia Tangkap Benjamin Netanyahu jika Berkunjung
Kotak Hitam Pesawat Jeju Air Tidak Memiliki Data Empat Menit Terakhir Sebelum Ledakan
Slovakia Pertimbangkan Penghentian Bantuan ke Ukraina di Tengah Sengketa Transit Gas Rusia