January 21, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Guru di daerah terpencil Aceh beri apresiasi atas kebijakan Presiden Prabowo

CENTRALNESIA – Guru-guru yang bertugas di wilayah pedalaman dan terluar di Provinsi Aceh memberikan apresiasi atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menaikkan gaji tenaga pendidik. Mereka menyatakan bahwa kebijakan ini sangat dinanti, terutama oleh mereka yang bertugas di daerah yang sulit dijangkau.

Zulhadi, Kepala SMPN 2 Buloh Seuma di Aceh Selatan, mengungkapkan bahwa kenaikan gaji tersebut sangat membantu para guru, karena biaya hidup di daerah terpencil jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di kota-kota besar. Ia juga berharap kebijakan ini diikuti dengan perhatian lebih terhadap infrastuktur dan pemerataan tenaga pengajar di wilayah pedalaman.

Hal serupa juga disampaikan oleh Halimah, Kepala SMA Negeri 2 Pante Bidari di Aceh Timur. Selain mengapresiasi kenaikan gaji, ia berharap Presiden dapat lebih memperhatikan kondisi pendidikan di daerah terpencil, termasuk akses transportasi dan fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar mengajar.

Banjir Rendam Ratusan Rumah di Desa Karangligar, Karawang

CENTRALNESIA – Banjir kembali melanda Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, merendam ratusan rumah warga.

Sekretaris Desa Karangligar, Yosi Apriani, mengungkapkan bahwa banjir sebelumnya sempat surut setelah terjadi seminggu lalu, namun beberapa hari belakangan ini, banjir kembali datang. Berdasarkan pendataan yang dilakukan, sejak Kamis (28/11), banjir telah merendam 228 rumah yang dihuni oleh 313 Kepala Keluarga (KK) dan sekitar 915 orang.

Banjir kali ini menggenangi dua kampung, yaitu Kampung Pangasinan dan Kampung Kampek. Kedalaman air bervariasi, dengan beberapa titik mencapai ketinggian sekitar 150 sentimeter. Sebagai langkah antisipasi, warga yang terdampak banjir mengungsi ke tempat-tempat aman seperti mushala, masjid, dan sekolah.

Kondisi ini sudah menjadi hal yang biasa bagi warga, yang dengan cepat mengungsi begitu banjir datang. Sementara itu, Satgas Penanggulangan Bencana Telukjambe Barat, Kaming, menjelaskan bahwa banjir disebabkan oleh hujan deras yang mengakibatkan meluapnya Sungai Cibeet dan Citarum. Pada awalnya, tinggi air mencapai satu meter, mendorong warga untuk segera mengungsi.

Saat ini, petugas masih berada di sekitar Desa Karangligar untuk memantau perkembangan situasi dan membantu warga, sekaligus mengantisipasi kemungkinan terjadinya banjir susulan.