CENTRALNESIA – Institut Teknologi Bandung (ITB) menegaskan komitmennya untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak guna memajukan Indonesia, khususnya melalui penerapan teknologi-teknologi inovatif di desa-desa. Pernyataan ini disampaikan Rektor ITB, Reini Djuhraeni Wirahadikusumah, dalam Pameran Riset, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat (PRIMA) yang digelar di Bandung, Jawa Barat.
“Ke depannya, kami akan terus berkolaborasi dan bersinergi dengan mitra lainnya dalam memajukan Indonesia,” ujar Reini dalam keterangan tertulis yang diterima pada Senin (15/12).
Kolaborasi Mendorong SDGs Desa
Salah satu bentuk kolaborasi ITB adalah kerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDT) melalui Badan Pengembangan dan Informasi (BPI). Program ini bertujuan mempercepat pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Desa dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
“Program ini terlaksana berkat sinergisitas dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal. Program ini terintegrasi untuk percepatan SDGs Desa berbasis Teknologi Tepat Guna di wilayah 3T,” jelas Reini.
Sepanjang tahun 2024, ITB dan Kemendes telah menerapkan berbagai teknologi inovatif di 60 desa dari enam provinsi di wilayah timur Indonesia, meliputi Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan.
Teknologi untuk Peningkatan Kesejahteraan Desa
Beberapa inovasi teknologi yang diperkenalkan meliputi:
- Eksplorasi sumber air bersih – untuk mengatasi kebutuhan air minum.
- Teknologi ultrafiltrasi air siap minum (UF) – penyediaan air bersih yang aman dan praktis.
- Jaringan internet pedesaan – meningkatkan konektivitas dan akses informasi.
- Listrik untuk penerangan jalan – mendukung keamanan dan produktivitas malam hari.
- Pengolahan sumber pangan lokal – meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi pangan.
- Pengembangan pariwisata berbasis komunitas – mendorong potensi ekonomi lokal.
Teknologi-teknologi ini dipamerkan dalam acara PRIMA yang digelar di Aula Timur dan Barat ITB, menampilkan kontribusi nyata para pakar ITB dalam mendukung pembangunan pedesaan.
Sinergi untuk Keberlanjutan
Rektor ITB menekankan bahwa keberhasilan program Pengabdian Masyarakat ini mencerminkan visi strategis ITB dalam mendukung pembangunan desa-desa di Indonesia. Program ini, katanya, merupakan hasil kerja keras tim multidisiplin yang tidak hanya menyusun rencana, tetapi juga berkomunikasi langsung dengan masyarakat desa untuk memastikan keberhasilan implementasi.
“Kehadiran ITB benar-benar merupakan hasil prakarsa, sinergi, dan kerja keras semua tim. Dimulai dari penyusunan rencana, ide inovasi, hingga komunikasi yang baik dengan penduduk desa,” tutur Reini.
Melalui kolaborasi dengan Kemendes dan berbagai mitra, ITB berharap dapat terus berkontribusi pada pembangunan Indonesia yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis teknologi tepat guna.
More Stories
Kepolisian Usut Kasus Pemerasan oleh Waria di Bekasi Selatan
Laura Meizani (Lolly) Meninggalkan Rumah Aman dan Mendatangi Mapolres Metro Jakarta Selatan
Kepolisian Buru Guru Mengaji Pelaku Pencabulan di Tangerang