January 15, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Polemik Kenaikan Tarif Air PAM Jaya: Anggota DPRD DKI Jakarta Menilai Tidak Urgen

Polemik Kenaikan Tarif Air PAM Jaya: Anggota DPRD DKI Jakarta Menilai Tidak Urgen

CENTRALNESIA – Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Francine Widjojo, menyatakan bahwa tidak ada urgensi bagi PAM Jaya untuk menaikkan tarif air bersih. Menurutnya, laba perusahaan yang mencapai lebih dari Rp1 triliun pada tahun 2023 menunjukkan kinerja keuangan yang kuat tanpa memerlukan tambahan pendapatan dari kenaikan tarif.

Argumen Francine Widjojo

  1. Keuangan yang Sehat
    • Tahun 2023, PAM Jaya mencatat laba bersih lebih dari Rp1 triliun, dengan dividen sebesar Rp62,3 miliar disetorkan kepada Pemprov DKI Jakarta.
    • PAM Jaya secara konsisten menghasilkan laba sejak 2017.
  2. Tidak Sesuai Dasar Hukum
    • Kenaikan tarif didasarkan pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 Tahun 2024, yang mengatur tarif air minum.
    • Francine menegaskan bahwa air yang disediakan PAM Jaya adalah air bersih, bukan air minum, sehingga keputusan tersebut tidak relevan secara hukum.
  3. Kualitas Air yang Dipertanyakan
    • Banyak warga masih mengeluhkan kualitas air bersih dari PAM Jaya. Francine menyoroti bahwa pelayanan perlu diperbaiki sebelum ada penyesuaian tarif.
  4. Beban Ekonomi Masyarakat
    • Kenaikan tarif yang mulai berlaku pada Januari 2025 dan muncul pada tagihan Maret 2025 dinilai tidak tepat waktu karena bertepatan dengan menjelang Lebaran, saat kebutuhan masyarakat sudah tinggi.

Pandangan Pakar Kebijakan Publik

Pemerhati Kebijakan Publik, Indra Budi Sumantoro, memperkuat argumen Francine dengan menyatakan bahwa PAM Jaya secara de facto tidak menyediakan air minum sesuai definisi aturan perundangan.

Tanggapan PAM Jaya

  1. Penyesuaian Tarif Pertama Sejak 2007
    • PAM Jaya menyebut kenaikan tarif ini merupakan yang pertama dalam 17 tahun.
    • Manager Corporate Communication PAM Jaya, Gatra Vaganza, menyatakan bahwa penyesuaian tarif ini tidak akan berdampak pada kebutuhan dasar rumah tangga.
  2. Sosialisasi Penyesuaian Tarif
    • Senior Manager Regional Barat dan Selatan PAM Jaya, Mohamad Faizal, menjelaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami pentingnya penyesuaian tarif ini.

Kesimpulan

Kenaikan tarif air bersih oleh PAM Jaya memunculkan pro dan kontra. Di satu sisi, PAM Jaya menganggap langkah ini sebagai bagian dari penyesuaian wajar setelah sekian lama, tetapi di sisi lain, DPRD dan pemerhati kebijakan publik menilai keputusan ini tidak urgen dan berpotensi memberatkan masyarakat.