February 18, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Gunung Semeru Alami 10 Kali Erupsi, PVMBG Tetapkan Status Waspada

Gunung Semeru Alami 10 Kali Erupsi, PVMBG Tetapkan Status Waspada

CENTRALNESIA – Gunung Semeru, yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, mengalami 10 kali erupsi pada Sabtu (tanggal tidak disebutkan) sejak pukul 00.00 hingga 15.00 WIB. Dari total erupsi tersebut, lima kali erupsi terlihat jelas dengan ketinggian letusan mencapai 500 meter hingga 1.000 meter di atas puncak, sementara lima erupsi lainnya tidak terlihat secara visual karena tertutup kabut.

Rincian Aktivitas Erupsi
Erupsi pertama terjadi pada pukul 00.26 WIB, dengan letusan yang tidak teramati secara visual. Namun, aktivitas ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 126 detik.

Puncak aktivitas terjadi pada pukul 08.23 WIB, saat Gunung Semeru kembali erupsi dengan kolom abu teramati mencapai 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kolom abu berwarna kelabu tebal terpantau mengarah ke barat daya. Erupsi ini juga tercatat memiliki amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 133 detik.

Erupsi terakhir pada hari itu terjadi pada pukul 14.47 WIB. Meskipun letusan tidak terlihat karena tertutup kabut, seismograf mencatat amplitudo maksimum sebesar 22 mm dengan durasi 127 detik.

Rekomendasi dan Larangan Aktivitas
Gunung Semeru saat ini berstatus Waspada, menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, menegaskan pentingnya masyarakat untuk mematuhi rekomendasi keamanan sebagai langkah mitigasi:

  1. Dilarang melakukan aktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak di sepanjang Besuk Kobokan, serta 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan untuk menghindari potensi awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak.
  2. Larangan aktivitas juga berlaku dalam radius 3 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena ancaman lontaran batu pijar.
  3. Waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak, termasuk Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, Besuk Sat, dan anak-anak sungainya.

Imbauan untuk Masyarakat
Sigit juga mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya sekunder seperti banjir lahar hujan, terutama pada musim hujan. Upaya mitigasi dan kepatuhan terhadap rekomendasi PVMBG sangat penting untuk menghindari dampak buruk dari aktivitas vulkanik Gunung Semeru.

Dengan status Waspada yang masih berlaku, masyarakat di sekitar Gunung Semeru diimbau untuk terus mengikuti informasi resmi dari pihak berwenang dan tidak mengabaikan larangan yang telah ditetapkan.