January 18, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Waspadai Penyakit Kulit dan DBD Selama Musim Hujan, Imbauan Sudin Kesehatan Jakarta Pusat

**Waspadai Penyakit Kulit dan DBD Selama Musim Hujan, Imbauan Sudin Kesehatan Jakarta Pusat**

Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari, mengimbau warga untuk mewaspadai dua penyakit yang sering muncul selama musim hujan dan banjir, yaitu **penyakit kulit** dan **demam berdarah dengue (DBD)**. Musim hujan yang menyebabkan kelembapan tinggi, terutama saat terjadi banjir, memicu berkembangnya jamur dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit.

### **Penyakit Kulit dan Penyebaran DBD**
Menurut Risma, **penyakit kulit** yang umum terjadi pada musim hujan meliputi infeksi, alergi, gatal, ruam, dan bintik-bintik pada permukaan kulit. Kondisi ini biasanya terjadi karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik akibat banjir dan genangan air kotor. Selain itu, kelembapan yang tinggi juga meningkatkan penyebaran **penyakit kulit** dan mempermudah penularan **DBD** melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air.

### **Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)**
Untuk mencegah penyakit ini, Risma mengingatkan pentingnya **Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)**. Masyarakat perlu menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, makanan, dan minuman. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:
- **Menjaga kebersihan tubuh** dan mencuci tangan secara rutin.
- **Tidak jajan sembarangan** dan memastikan makanan serta minuman yang dikonsumsi bersih dan aman.
- **Menjaga kebersihan lingkungan** dan saluran air untuk mencegah genangan yang bisa menyebabkan banjir.
- **Istirahat yang cukup** dan makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

### **Edukasi dan Kampanye Kesehatan**
Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga terus memberikan **edukasi kesehatan** kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti:
- Penyuluhan langsung di tingkat **kelurahan, RT/RW**, yang melibatkan kader kesehatan dan tokoh masyarakat.
- **Pemanfaatan media sosial** serta distribusi **brosur dan poster** untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyakit yang sering muncul selama masa pancaroba, seperti DBD, ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), dan diare.
- Program edukasi di **sekolah** melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau kegiatan lain terkait kesehatan.

### **Tindakan Pencegahan**
Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga rutin mengadakan **kerja bakti mingguan** untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk DBD, serta mengecek saluran air untuk memastikan tidak ada yang tersumbat yang dapat menyebabkan banjir.

### **Data Kasus DBD di Jakarta Pusat**
Menurut catatan Sudin Kesehatan Jakarta Pusat, dari **Januari hingga 5 September 2024**, tercatat ada **1.125 kasus DBD** di Jakarta Pusat, dengan lima orang meninggal dunia. **Kemayoran** mencatatkan kasus terbanyak, yaitu **301 kasus**, diikuti oleh **Johar Baru (192 kasus)**, **Cempaka Putih (164 kasus)**, dan **Tanah Abang (117 kasus)**. Kecamatan lainnya, seperti **Senen** dan **Menteng**, juga melaporkan sejumlah kasus.

Sudin Kesehatan Jakarta Pusat terus bekerja sama dengan berbagai sektor untuk memerangi penyebaran penyakit selama musim hujan dan memberikan perlindungan bagi warga Jakarta Pusat.

CENTRALNESIA – Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari, mengimbau warga untuk mewaspadai dua penyakit yang sering muncul selama musim hujan dan banjir, yaitu penyakit kulit dan demam berdarah dengue (DBD). Musim hujan yang menyebabkan kelembapan tinggi, terutama saat terjadi banjir, memicu berkembangnya jamur dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi kulit.

Penyakit Kulit dan Penyebaran DBD

Menurut Risma, penyakit kulit yang umum terjadi pada musim hujan meliputi infeksi, alergi, gatal, ruam, dan bintik-bintik pada permukaan kulit. Kondisi ini biasanya terjadi karena kebersihan yang tidak terjaga dengan baik akibat banjir dan genangan air kotor. Selain itu, kelembapan yang tinggi juga meningkatkan penyebaran penyakit kulit dan mempermudah penularan DBD melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, yang berkembang biak di genangan air.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

Untuk mencegah penyakit ini, Risma mengingatkan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masyarakat perlu menjaga kebersihan tubuh, lingkungan, makanan, dan minuman. Beberapa langkah yang disarankan antara lain:

  • Menjaga kebersihan tubuh dan mencuci tangan secara rutin.
  • Tidak jajan sembarangan dan memastikan makanan serta minuman yang dikonsumsi bersih dan aman.
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan saluran air untuk mencegah genangan yang bisa menyebabkan banjir.
  • Istirahat yang cukup dan makan makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Edukasi dan Kampanye Kesehatan

Sudin Kesehatan Jakarta Pusat juga terus memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat. Upaya ini dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti:

  • Penyuluhan langsung di tingkat kelurahan, RT/RW, yang melibatkan kader kesehatan dan tokoh masyarakat.
  • Pemanfaatan media sosial serta distribusi brosur dan poster untuk menyebarluaskan informasi mengenai penyakit yang sering muncul selama masa pancaroba, seperti DBD, ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), dan diare.
  • Program edukasi di sekolah melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) atau kegiatan lain terkait kesehatan.

Tindakan Pencegahan

Selain itu, Pemkot Jakarta Pusat juga rutin mengadakan kerja bakti mingguan untuk mencegah berkembangnya jentik nyamuk DBD, serta mengecek saluran air untuk memastikan tidak ada yang tersumbat yang dapat menyebabkan banjir.

Data Kasus DBD di Jakarta Pusat

Menurut catatan Sudin Kesehatan Jakarta Pusat, dari Januari hingga 5 September 2024, tercatat ada 1.125 kasus DBD di Jakarta Pusat, dengan lima orang meninggal dunia. Kemayoran mencatatkan kasus terbanyak, yaitu 301 kasus, diikuti oleh Johar Baru (192 kasus), Cempaka Putih (164 kasus), dan Tanah Abang (117 kasus). Kecamatan lainnya, seperti Senen dan Menteng, juga melaporkan sejumlah kasus.

Sudin Kesehatan Jakarta Pusat terus bekerja sama dengan berbagai sektor untuk memerangi penyebaran penyakit selama musim hujan dan memberikan perlindungan bagi warga Jakarta Pusat.