January 19, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Segmentasi Generasi dalam Pemasaran Makanan: Menyasar Millennial dan Gen Z dengan Pendekatan yang Tepat

Segmentasi Generasi dalam Pemasaran Makanan: Menyasar Millennial dan Gen Z dengan Pendekatan yang Tepat

CENTRALNESIA – Dalam dunia pemasaran makanan, generasi millennial (kelahiran 1981-1996) dan Gen Z (kelahiran 1997-2012) menjadi dua segmen pasar yang sangat penting dan terus berkembang. Kedua generasi ini memiliki preferensi dan kebiasaan yang berbeda, sehingga membutuhkan pendekatan yang lebih spesifik dan terarah. Memahami karakteristik dan nilai-nilai yang dijunjung oleh masing-masing generasi ini akan membantu perusahaan makanan merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan relevan.

Millennial: Menekankan Kepraktisan dan Kesehatan

Millennial dikenal dengan gaya hidup yang sibuk dan lebih mengutamakan kepraktisan dalam memilih makanan. Mereka cenderung memilih makanan yang mudah didapatkan dan dapat disiapkan dengan cepat, seperti makanan siap saji, camilan sehat, dan makanan yang bisa dibawa bepergian. Pada saat yang sama, mereka juga semakin peduli terhadap aspek kesehatan dan keberlanjutan. Oleh karena itu, makanan yang menawarkan manfaat kesehatan, bebas bahan pengawet, atau menggunakan bahan-bahan organik dan alami akan sangat menarik bagi mereka.

Pemasaran kepada generasi ini bisa difokuskan pada penekanan pada kemudahan dan kepraktisan, seperti produk yang siap saji, makanan yang mudah disiapkan, atau layanan pengantaran cepat. Selain itu, karena millennial sering mencari informasi secara online, perusahaan makanan harus memperkuat keberadaannya di media sosial dan e-commerce. Konten visual yang menggambarkan manfaat kesehatan dari produk atau cerita di balik pembuatan makanan dapat memperkuat daya tarik bagi konsumen millennial. Berbagai kampanye melalui Instagram, YouTube, dan TikTok yang menonjolkan kesan sehat dan praktis akan sangat efektif.

Gen Z: Mengutamakan Keaslian, Kreativitas, dan Pengalaman

Gen Z, sebagai generasi yang tumbuh besar dengan teknologi dan media sosial, memiliki pola pikir yang lebih kritis dan selektif dalam memilih produk, termasuk makanan. Mereka cenderung mencari keaslian, nilai-nilai sosial, dan keberagaman dalam produk yang mereka konsumsi. Makanan yang unik, kreatif, dan memiliki cerita yang kuat akan lebih menarik bagi mereka. Selain itu, Gen Z sangat menghargai transparansi dan keberlanjutan, sehingga produk makanan yang menawarkan klaim ramah lingkungan atau yang mendukung gerakan sosial dapat meningkatkan daya tarik mereka.

Gen Z juga memiliki minat besar terhadap makanan yang visualnya menarik dan “Instagrammable”, sehingga pemasaran makanan kepada mereka harus berfokus pada aspek estetika produk. Pemasaran melalui influencer atau selebriti media sosial yang memiliki pengaruh besar di kalangan Gen Z juga dapat meningkatkan visibilitas dan kredibilitas produk. Menyediakan pengalaman interaktif, seperti kampanye berbasis media sosial atau konten yang melibatkan partisipasi konsumen (misalnya, tantangan atau voting), juga sangat efektif dalam menarik perhatian generasi ini.

Pendekatan Pemasaran yang Tepat untuk Kedua Generasi

Meskipun ada perbedaan signifikan antara millennial dan Gen Z, ada pula beberapa kesamaan dalam preferensi mereka. Keduanya sangat terhubung dengan dunia digital dan memiliki kecenderungan untuk memilih produk yang memiliki nilai lebih, seperti keberlanjutan atau dampak positif terhadap masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan makanan harus menggabungkan nilai-nilai sosial dan keberlanjutan dalam produk dan kampanye mereka, serta memanfaatkan platform digital dan media sosial untuk menjangkau kedua generasi ini.

Penting juga untuk menciptakan pengalaman yang menyenangkan, baik melalui interaksi dengan merek di dunia maya maupun melalui produk itu sendiri. Baik millennial maupun Gen Z menghargai pengalaman konsumen yang menarik dan tak terlupakan, baik itu melalui kemasan yang kreatif, konsep produk yang baru dan inovatif, atau layanan yang memudahkan mereka dalam membeli dan menikmati makanan.

Kesimpulan

Menyasar millennial dan Gen Z dalam pemasaran makanan memerlukan pendekatan yang disesuaikan dengan karakteristik masing-masing generasi. Untuk millennial, kepraktisan, kesehatan, dan kemudahan adalah hal yang penting, sementara Gen Z lebih mengutamakan keaslian, keberlanjutan, dan kreativitas. Dengan memahami preferensi ini, perusahaan makanan dapat merancang strategi pemasaran yang tepat guna menjangkau kedua segmen pasar ini secara lebih efektif, membangun hubungan yang kuat dengan konsumen, dan pada akhirnya meningkatkan penjualan serta loyalitas merek.