CENTRALNESIA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyebut Din Syamsuddin, tokoh Muhammadiyah sekaligus mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, sebagai kawan lama dari masa mudanya.
Dalam keterangan yang diterima dari Ketua Biro Komunikasi dan Pelayanan Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Edy Kuscahyanto, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis, Prabowo mengungkapkan, “Pak Din Syamsuddin itu kawan lama saya waktu muda, dan sekarang agak muda.”
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto di hadapan ribuan kader dan pengurus Muhammadiyah dalam pidato sambutannya pada pembukaan Sidang Tanwir dan Milad Ke-112 Muhammadiyah yang berlangsung dari Rabu (4/12) hingga Jumat (6/12) mendatang.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga memuji keberhasilan Muhammadiyah dalam mendidik kader-kadernya, yang tersebar luas di berbagai sektor. Ia menambahkan bahwa banyak kader Muhammadiyah yang menjadi tokoh penting, termasuk di pemerintahan.
Din Syamsuddin, yang hadir dalam acara tersebut, sebelumnya sempat ditawarkan untuk duduk di kursi depan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, namun ia memilih duduk di deretan kursi keempat. Presiden Prabowo kemudian mencatat bahwa Din memilih duduk di bagian belakang, yang dia sebut “ngumpet.”
Din Syamsuddin menjelaskan bahwa ia merasa hanya sebagai Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah dan lebih berstatus sebagai peninjau dalam Tanwir Muhammadiyah kali ini, bukan anggota aktif.
Setelah acara, Din mengungkapkan bahwa hubungan persahabatannya dengan Prabowo Subianto sudah sangat lama. “Memang Pak Prabowo Subianto adalah sahabat saya sejak lama. Pada tahun 1992 beliau ikut memprakarsai pendirian Centre for Policy and Development Studies (CPDS),” kata Din.
Din menjelaskan bahwa CPDS adalah lembaga yang didirikan dengan tujuan untuk menjembatani hubungan umat Islam dengan pemerintahan di era Presiden Soeharto dan ABRI. Pada waktu itu, Din Syamsuddin dipercaya sebagai direktur, sementara Prabowo menjadi sponsor dana.
Persahabatan keduanya pun terus berlanjut hingga sekarang. Din menyatakan dukungannya terhadap Prabowo saat ia mencalonkan diri sebagai Presiden pada Pemilu 2019. Meskipun sering berbeda pendapat, Din menegaskan bahwa persahabatan mereka tetap kuat. Kini, setelah Prabowo terpilih sebagai Presiden, Din merasa sudah selayaknya untuk mendukungnya.
More Stories
PM Jepang Shigeru Ishiba Bawa Pulang 5 Banner Sambutan dari Kota Bogor
Emir Moeis Desak Presiden Prabowo Subianto Perkuat Tata Kelola Negara dan Reformasi Hukum
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dorong Pembangunan Ekonomi Daerah