December 29, 2024

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Tanggapan Bamus Betawi atas Candaan Suswono tentang Janda Kaya

Muhammad Rifqi (kanan) , Ketua Umum Dewan Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi

CENTRALNESIA – Ketua Umum Dewan Adat Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Muhammad Rifqi, merespons isu yang muncul akibat pernyataan Calon Wakil Gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono, mengenai “janda kaya menikahi pemuda pengangguran.” Pernyataan ini memicu pro-kontra di masyarakat, tetapi Rifqi menilai bahwa tidak ada maksud dari Suswono untuk menyamakan Nabi Muhammad SAW dengan pengangguran atau untuk menghina pihak mana pun.

“Saya lihat dari video itu, tidak ada maksud eksplisit yang disampaikan Pak Suswono untuk menyamakan Rasulullah dengan pengangguran,” ungkap Rifqi dalam keterangannya. Menurutnya, membawa pernyataan ini ke ranah hukum dianggap berlebihan, berbeda dengan kasus 2017 yang melibatkan politik identitas. Ia menegaskan pentingnya menghindari pendekatan politik identitas, seraya mengingatkan bahwa Suswono sudah meminta maaf secara terbuka dan mencabut pernyataannya.

Ketua Umum Aliansi Santri Jakarta (Alaska), Abdul Azis, juga berpendapat bahwa pernyataan Suswono tidak sepatutnya diperbesar dan diseret ke ranah agama. Azis, yang pernah menjabat sebagai Ketua GP Ansor DKI, menjelaskan bahwa pada kenyataannya Nabi Muhammad SAW menikahi Siti Khadijah yang merupakan seorang janda kaya, dan hal ini tidak seharusnya dianggap kontroversial jika Suswono menyampaikan pernyataan serupa dalam konteks bercanda.

Suswono sendiri telah meminta maaf atas pernyataannya, yang ia akui disampaikan dalam konteks candaan pada pertemuan dengan relawan Bang Japar. “Tidak ada maksud menyinggung tentang janda apalagi Manusia Agung, Rasulullah SAW, yang menjadi teladan saya,” katanya. Meskipun begitu, Suswono menyadari bahwa guyonan tersebut kurang tepat dan bisa menimbulkan persepsi berbeda di tengah masyarakat.

Para tokoh, termasuk Rifqi dan Azis, menyerukan agar masyarakat dan berbagai pihak fokus pada gagasan dan program yang bermanfaat bagi Jakarta, alih-alih memperkeruh situasi dengan mempolitisasi isu-isu sensitif. Di tengah suasana Pilkada Jakarta 2024, para calon diharapkan berlomba dalam ide dan solusi untuk membangun Jakarta agar suasana tetap sejuk dan kondusif.