RK Jelaskan Pertemuan dengan Prabowo dan Jokowi: Bentuk Dukungan, Bukan Akibat Menurunnya Elektabilitas

CENTRALNESIA – Calon gubernur Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil, menjelaskan mengenai pertemuannya dengan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang berlangsung baru-baru ini. Ia tidak menampik bahwa pertemuan tersebut terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.

“Sebenarnya, inti dari pembicaraan adalah hal-hal yang bersifat umum. Namun, karena ini berkaitan dengan pilkada, tentunya itu juga merupakan simbol dukungan,” ungkap Ridwan Kamil saat ditemui di Harapan Indah, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Sabtu (2/11/2024).

Ridwan Kamil menilai pertemuannya dengan Prabowo menyampaikan pesan yang jelas. “Dengan mengundang makan malam, itu memberi pesan bahwa Pak Prabowo sangat mendukung kita dalam Pilkada Jakarta 2024,” ujarnya.

Dalam pertemuan dengan Jokowi, Ridwan Kamil juga menerima pesan dan nasihat berharga. Salah satu nasihat dari Jokowi terkait pembangunan Jakarta di masa depan. “Pak Jokowi juga memberikan nasihat kepada kita. Mengingat beliau adalah mantan gubernur Jakarta, nasihat-nasihatnya akan memperkuat rencana pembangunan Jakarta ke depan,” tambah Ridwan Kamil.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan Kamil menyatakan bahwa baik Prabowo maupun Jokowi meminta dirinya untuk tetap semangat dalam menghadapi Pilkada 2024. “Pak Prabowo meminta saya untuk tetap semangat dalam menjalani semua urusan, begitu juga Pak Jokowi,” kata Ridwan Kamil. “Intinya, dalam kontestasi ini, yang paling dibutuhkan adalah semangat. Hal-hal teknis bisa diatur belakangan,” tambahnya.

Ridwan Kamil juga mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut merupakan inisiatifnya sendiri. Ia sudah mengajukan jadwal pertemuan dengan kedua tokoh tersebut jauh-jauh hari. “Semua ini sudah direncanakan. Saya mengirim pesan kepada semua pihak yang perlu ditemui,” jelasnya.

Menyingkirkan spekulasi mengenai stagnasi elektabilitasnya, Ridwan Kamil mengklaim bahwa elektabilitasnya masih lebih tinggi dibandingkan dengan calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, yang merupakan pesaing terberatnya.