MPR: Pemimpin Harus Memiliki Komitmen Kuat untuk Pertahankan Pancasila

CENTRALNESIA – Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI, Ahmad Muzani, menegaskan pentingnya tekad bagi setiap pemimpin bangsa untuk menjaga dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan pemersatu bangsa Indonesia. Dalam forum National Building Nation Conference 2024: Beyond Tomorrow – Shaping Indonesia’s Future 5.0, yang berlangsung di Jakarta, Muzani menyatakan bahwa komitmen untuk menjaga Pancasila harus diemban oleh setiap pemimpin dan seluruh rakyat Indonesia sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas dan persatuan bangsa.

Muzani menyoroti bahwa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah memberi dorongan optimisme dalam menjaga nilai-nilai Pancasila. Ia mencontohkan berbagai pidato dan arahan Presiden Prabowo kepada jajaran menteri, seperti saat pelantikan kabinet pada 20 Oktober 2024, pertemuan kabinet di Magelang, dan sidang perdana Kabinet Merah Putih. Dalam kesempatan-kesempatan tersebut, Prabowo menggarisbawahi komitmen untuk memerangi korupsi, narkoba, dan perjudian daring, menunjukkan langkah tegas dalam menjaga moral bangsa dan stabilitas negara.

Presiden Prabowo baru-baru ini juga mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 47, yang mengatur penghapusan utang rakyat berupa kredit macet di beberapa bank. Menurut Muzani, langkah ini merupakan perwujudan dari amanat Pancasila yang menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama. “Prabowo menegaskan bahwa keputusan ini adalah amanat dari Pancasila,” kata Muzani, menambahkan bahwa kebijakan ini menunjukkan komitmen Presiden dalam memperkuat Pancasila sebagai landasan utama pemerintahan.

Selain itu, Muzani mengungkapkan dukungan terhadap program makan bergizi gratis yang akan diluncurkan Presiden Prabowo, yang diharapkan memberikan dampak signifikan bagi ekonomi rakyat. Program ini tidak hanya diharapkan memperbaiki gizi masyarakat, tetapi juga menjadi insentif bagi pedagang, petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal lainnya, sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Menurut Muzani, jika tercapai, pertumbuhan tersebut akan menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara dengan pendapatan ekonomi tertinggi di dunia.

Dengan kebijakan yang berpijak pada nilai-nilai Pancasila, Muzani yakin bahwa bangsa Indonesia akan semakin kuat dan bersatu dalam menghadapi tantangan masa depan, menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.