January 15, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Panglima TNI Siapkan Pasukan Reaksi Cepat Menghadapi Enam Gunung Api Siaga-Awas

Panglima TNI Siapkan Pasukan Reaksi Cepat Menghadapi Enam Gunung Api Siaga-Awas

CENTRALNESIA – Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto telah mempersiapkan pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana (PRCPB) di setiap komando daerah militer (Kodam) untuk mengantisipasi potensi bencana alam, termasuk enam gunung api di Indonesia yang saat ini berstatus siaga hingga awas.

Dalam hal penanganan dampak bencana akibat letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur, Panglima TNI menyatakan bahwa TNI telah mendirikan dapur lapangan dan mengerahkan tenaga medis untuk membantu korban yang terdampak.

“Setiap Kodam akan memiliki batalyon yang siap siaga untuk PRCPB, dan pasukan tersebut akan segera bergerak jika bencana terjadi di wilayah mereka,” ujar Panglima TNI dalam konferensi pers di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Senin.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan bahwa saat ini terdapat lima gunung api dengan status siaga dan satu gunung api berstatus awas. Gunung-gunung yang berstatus siaga antara lain Gunung Awu (Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara), Gunung Ibu (Halmahera, Maluku), Gunung Iya (Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur), Gunung Marapi (Sumatera Barat), dan Gunung Merapi (Jawa Tengah dan Yogyakarta). Sedangkan Gunung Lewotobi Laki-Laki di Nusa Tenggara Timur berstatus awas.

Gunung Lewotobi telah mengalami beberapa kali letusan sejak minggu lalu, mengakibatkan lebih dari 12.000 warga mengungsi, sembilan orang meninggal, dan tiga lainnya luka-luka.

Di Indonesia, status gunung berapi dibagi dalam empat kategori: normal (hijau), waspada (kuning), siaga (oranye), dan awas (merah), yang masing-masing menunjukkan tingkat aktivitas vulkanik dan seismik yang berbeda.

Pada kesempatan yang sama, Panglima TNI menegaskan bahwa TNI akan terus memperkuat kemampuannya dalam penanggulangan bencana.

“Kedepannya, TNI akan terus meningkatkan kemampuan dalam operasi penanggulangan bencana dan mempererat kerja sama dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara dengan mengutamakan prinsip ‘PRIMA’ yang meliputi profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif,” jelas Panglima TNI.