January 13, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Presiden gelar rapat kabinet untuk bahas kunjungan ke enam negara

CENTRALNESIA – Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa Presiden akan menggelar Sidang Paripurna Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta pada Jumat sore untuk membahas berbagai agenda strategis, termasuk hasil kunjungan Presiden Prabowo ke enam negara baru-baru ini.

Setelah melantik Mayjen TNI Ariyo Windutomo sebagai Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) pada Jumat pagi, Prasetyo memastikan bahwa agenda sidang tersebut sudah dipastikan. “Rencananya pasti,” ujar Prasetyo saat dikonfirmasi mengenai sidang kabinet tersebut.

Sidang kali ini, lanjut Prasetyo, tidak hanya akan membahas hasil lawatan Presiden, tetapi juga akan mencakup pembaruan dari setiap kementerian serta petunjuk baru untuk koordinasi yang lebih baik. “Selain hasil lawatan, pasti ada update dari setiap kementerian koordinator dan kementerian terkait,” katanya.

Mengenai peluncuran program Danantara dan kebijakan lainnya, Prasetyo meminta masyarakat untuk bersabar. “Tunggu tanggal mainnya,” ujarnya tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang agenda sidang kabinet tersebut.

Saat ditanya tentang wacana penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen, Prasetyo menegaskan bahwa hal itu masih dalam tahap perhitungan. “Tunggu tanggal mainnya juga, lagi dihitung,” katanya.

Sidang Kabinet Paripurna dijadwalkan berlangsung pukul 15.00 WIB di Ruang Sidang Kabinet, Istana Kepresidenan Jakarta, dan akan dihadiri oleh pejabat kementerian serta lembaga terkait. Sidang ini menjadi kesempatan untuk mengevaluasi hasil kerja pemerintah, serta membahas tindak lanjut hubungan bilateral dan multilateral yang terjalin selama kunjungan Presiden ke enam negara.

Lawatan tersebut melibatkan beberapa negara utama di kawasan Asia, Eropa, dan Timur Tengah, dengan fokus pada pembahasan perdagangan, investasi, pertahanan, dan transisi energi hijau. Presiden juga memanfaatkan kesempatan ini untuk bertemu dengan kepala negara dan pemimpin lembaga internasional untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra strategis global.

Beberapa perjanjian penting yang tercapai dalam lawatan tersebut termasuk perjanjian perdagangan baru, kerja sama pembangunan infrastruktur, dan inisiatif di bidang keamanan regional. Selain itu, lawatan ini juga menjadi peluang untuk mempromosikan visi pembangunan berkelanjutan Indonesia dan meningkatkan posisi tawar Indonesia di tengah tantangan geopolitik global.