CENTRALNESIA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bersama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) berencana untuk mengembangkan Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, menjadi kawasan pertahanan dan pusat industri perikanan pada 2025. Menurut Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, lokasi strategis Morotai yang memiliki nilai sejarah dari Perang Dunia Kedua akan mendukung kedua sektor tersebut. Kemenhan akan memperluas fasilitas pertahanan, termasuk landasan udara dan dermaga untuk kapal perang, sementara KKP akan mengembangkan industri perikanan dengan menyiapkan blue print untuk sentra ekonomi perikanan.
Dengan penguatan infrastruktur, terutama bandara, diharapkan ekspor hasil perikanan, terutama tuna, ke pasar Jepang akan lebih lancar. KKP juga sedang mengembangkan budidaya tuna di Biak dan berharap dapat mengimplementasikan hal serupa di Morotai.
Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengungkapkan bahwa pengembangan kawasan pertahanan akan memanfaatkan tiga landasan milik Angkatan Udara, dengan dua di antaranya untuk latihan pertahanan dan satu untuk keperluan komersial. Selain itu, dermaga di Daruba akan dibangun untuk mendukung latihan militer bersama Jepang, Australia, dan Filipina, yang direncanakan dimulai pada 2025. Geografis Morotai yang strategis dan minimnya kepadatan penduduk menjadi faktor pendukung pengembangan kawasan ini.
More Stories
PM Jepang Shigeru Ishiba Bawa Pulang 5 Banner Sambutan dari Kota Bogor
Emir Moeis Desak Presiden Prabowo Subianto Perkuat Tata Kelola Negara dan Reformasi Hukum
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dorong Pembangunan Ekonomi Daerah