Arti Penting Pilkada 2024 dan Harapan dari Penyintas Lewotobi

CENTRALNESIA – Cornelius Varmollen Liu, yang lebih akrab disapa Corliu, terlihat sangat antusias saat dirinya dipanggil untuk memberikan suaranya dalam Pilkada 2024 di Tempat Pemungutan Suara (TPS) relokasi di Desa Lewolaga, Kecamatan Titihena, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun dalam kondisi sebagai penyintas erupsi Gunung Lewotobi, Corliu tetap semangat menyalurkan hak pilihnya dengan menempuh jarak 45 km untuk tiba di TPS tersebut.

Corliu mengungkapkan bahwa meskipun dirinya dan banyak warga lainnya tengah berada dalam pengungsian, hak suara mereka sangat penting dan penuh harapan. Ia berharap pemimpin terpilih dapat mewujudkan perubahan yang lebih baik, terutama bagi masyarakat terdampak erupsi Lewotobi Laki-laki, dengan mengutamakan pemulihan ekonomi bagi para korban yang kehilangan ladang dan kebun mereka.

Penyelenggaraan Pilkada 2024 di posko pengungsian, seperti yang dilakukan di Desa Lewolaga, mendapatkan apresiasi dari Corliu karena KPU setempat telah berusaha keras untuk memastikan suara para penyintas dapat tetap disalurkan. Di sisi lain, Kepala Desa Nawakote, Petrus Dua Puka, melaporkan tingginya antusiasme warga untuk berpartisipasi dalam pilkada meskipun masih berada di kamp pengungsian, dengan bantuan mobilisasi pemilih dari berbagai posko yang tersebar.

Secara keseluruhan, meskipun kondisi darurat akibat erupsi Gunung Lewotobi, para pengungsi tetap menunjukkan rasa tanggung jawab mereka sebagai warga negara dengan menyalurkan hak pilih mereka. KPU Flores Timur bersama pemerintah daerah juga berkoordinasi untuk memastikan pemilu berjalan lancar dan para pemilih di daerah terdampak bencana dapat berpartisipasi tanpa hambatan. Para penyintas berharap pemimpin yang terpilih dapat membantu mengatasi tantangan dan memperbaiki kehidupan masyarakat yang terkena dampak bencana.