CENTRALNESIA – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan menekankan pentingnya memasukkan nilai-nilai kepahlawanan dalam kurikulum pendidikan sejak usia dini hingga perguruan tinggi sebagai upaya memperkuat nasionalisme, khususnya di kalangan generasi muda. Menurutnya, pembaruan kurikulum ini diperlukan karena beberapa kurikulum terkait nasionalisme dinilai mulai hilang, sehingga perlu dibangun kembali.
Dalam keterangannya di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta, pada peringatan Hari Pahlawan 10 November, Jenderal Pol. Purn. Budi Gunawan menyoroti pentingnya modul dan materi edukasi yang disesuaikan dengan perkembangan generasi muda. Langkah-langkah sederhana, seperti menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya pada waktu tertentu atau memasang bendera Merah Putih secara rutin, dianggapnya sebagai langkah konkret untuk menanamkan nasionalisme.
Menko Polkam juga membandingkan dengan negara-negara lain yang melakukan praktik serupa untuk memperkuat rasa kebangsaan di sekolah dan perkantoran, guna mencegah degradasi nilai-nilai nasional akibat pengaruh budaya dan ideologi asing. “Ini tugas kita semua, terutama untuk generasi penerus agar nilai-nilai nasionalisme tidak luntur,” ujar Budi Gunawan.
Peringatan Hari Pahlawan tahun ini di TMP Kalibata dipimpin oleh Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka, dengan upacara yang meliputi penghormatan kepada para pahlawan, peletakan karangan bunga, dan doa bersama. Kementerian Sosial menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya sebagai penghormatan kepada pahlawan, tetapi juga sebagai inspirasi bagi generasi muda untuk menghargai perjuangan pendahulu bangsa.
More Stories
Pemerintah Indonesia Pulangkan Terpidana Mati Serge Atlaoui ke Prancis karena Alasan Kesehatan
Ketua DPRD Kepri Minta Aktivitas di Hutan Mangrove Pulau Sugi Dihentikan Sementara
Megawati Soekarnoputri Hadiri World Leaders Summit on Children’s Rights di Vatikan