February 5, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Tragedi Bird Strike: Menelusuri Penyebab Jatuhnya Pesawat Jeju Air yang Merenggut 179 Nyawa

Tragedi Bird Strike: Menelusuri Penyebab Jatuhnya Pesawat Jeju Air yang Merenggut 179 Nyawa

CENTRALNESIA – Fenomena bird strike kembali menjadi perhatian setelah diduga menjadi faktor utama dalam kecelakaan tragis pesawat Jeju Air di Bandara Internasional Muan, Korea Selatan. Insiden yang terjadi pada Minggu (29/12/2024) ini menyebabkan 179 dari 181 orang di dalam pesawat meninggal dunia.

Bird strike, yang merujuk pada tabrakan antara pesawat dengan burung atau hewan terbang lainnya, dianggap sebagai salah satu tantangan serius dalam dunia penerbangan. Meskipun kejadian ini tergolong sering, jarang sekali menyebabkan kecelakaan fatal seperti yang dialami oleh pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air.

Apa Itu Bird Strike?
Bird strike adalah benturan antara pesawat dengan burung yang biasanya terjadi pada fase lepas landas atau pendaratan, yaitu saat pesawat berada di ketinggian rendah. Risiko meningkat di sekitar bandara yang terletak dekat habitat burung atau jalur migrasi. Dampaknya bervariasi dari kerusakan ringan hingga gangguan kritis, terutama jika burung tersedot ke dalam mesin jet, memengaruhi aliran udara, atau merusak bilah kipas mesin.

Tragedi Jeju Air: Kronologi Kecelakaan
Pesawat Jeju Air nomor penerbangan 7C2216 mengalami kegagalan teknis saat mendarat di Muan. Kegagalan roda pendaratan memicu percikan api yang akhirnya menyebabkan ledakan besar. Investigasi awal mengindikasikan bahwa bird strike mungkin berperan dalam kerusakan pada sistem pendaratan pesawat.

Saksi mata melaporkan adanya suara ledakan dari mesin sebelum pesawat tergelincir dan terbakar. Meskipun tim penyelamat bergerak cepat, mayoritas penumpang tidak dapat diselamatkan karena kobaran api yang intens.

Mengapa Bird Strike Berbahaya?
Bird strike menjadi ancaman besar bagi penerbangan karena potensi kerusakan yang dapat ditimbulkan, terutama pada:

Mesin Jet: Tabrakan dapat menyebabkan mesin gagal berfungsi.
Komponen Navigasi: Kerusakan pada instrumen seperti probes dapat mengganggu pengambilan keputusan pilot.
Struktur Pesawat: Bagian seperti kaca kokpit dan sayap juga rentan terhadap kerusakan serius.
Pencegahan Bird Strike
Untuk mengurangi risiko bird strike, langkah-langkah pencegahan telah diterapkan, termasuk penggunaan radar untuk mendeteksi burung, sistem suara untuk mengusir kawanan burung, dan pengecatan mesin pesawat dengan pola tertentu untuk mencegah burung mendekat.

Penyelidikan dan Kontroversi
Ahli penerbangan menggarisbawahi perlunya investigasi mendalam untuk memastikan penyebab kecelakaan Jeju Air. Meskipun bird strike menjadi dugaan awal, faktor-faktor lain seperti kondisi teknis pesawat juga perlu diperiksa.

Pelajaran dari Insiden Jeju Air
Tragedi ini mengingatkan dunia akan pentingnya manajemen risiko bird strike dalam penerbangan modern. Dengan penerapan teknologi mitigasi yang lebih canggih dan peningkatan standar keselamatan, risiko serupa di masa depan dapat diminimalkan.