CENTRALNESIA -Korban Kritis dan Ribuan Warga Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, telah mengakibatkan satu korban dalam kondisi kritis dan ribuan warga mengungsi. Salah satu korban, Afonsus, warga Desa Dulipali, Kecamatan Ile Bura, mengalami cedera serius hingga salah satu kakinya harus diamputasi. Saat ini, Afonsus masih dalam perawatan intensif di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Kepala Pelaksana BPBD Flores Timur, Fredynandus M. Moat Aeng, menyampaikan kondisi korban dalam siaran daring “Teropong Bencana” Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Korban kritis dengan kondisi kaki yang putus,” ungkapnya. Afonsus adalah salah satu dari banyak korban yang mengalami luka berat akibat bencana ini.
Korban Luka dan Upaya Penanganan Medis
Selain Afonsus, data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Flores Timur menyebutkan terdapat 31 orang yang mengalami luka berat dan 32 orang mengalami luka ringan. Para korban ini dirawat di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka, Puskesmas Boru, dan Puskesmas Lewolaga.
Kepala BNPB, Suharyanto, bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Flores Timur dijadwalkan mengunjungi lokasi pengungsian dan fasilitas kesehatan untuk memastikan korban menerima perawatan medis terbaik.
Ribuan Warga Mengungsi
Erupsi yang masih berlangsung hingga sore hari ini membuat tim gabungan tetap bersiaga untuk mengevakuasi warga di daerah terdampak. Berdasarkan data BPBD, sekitar 4.436 warga telah mengungsi dari total 10.295 jiwa di 14 desa yang berada dalam wilayah tiga kecamatan terdampak. Para pengungsi saat ini menempati tenda darurat dan bangunan yang disediakan pemerintah di beberapa lokasi, termasuk Kecamatan Ile Bura, Titehena, Wulanggitang, dan beberapa tempat di Kabupaten Sikka seperti Kewante dan Talibura.
Korban Meninggal Dunia dan Imbauan Keamanan
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki ini juga merenggut sembilan nyawa. Para korban yang meninggal telah dievakuasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing oleh tim gabungan. Mengingat erupsi yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda, BNPB mengimbau warga untuk mengikuti rekomendasi evakuasi di radius tujuh kilometer dari gunung.
Badan Geologi dan BNPB terus memantau situasi dan mengingatkan warga untuk tetap berada di zona aman demi keselamatan.
More Stories
Polisi Dalami Kasus Pesta Seks Sesama Jenis di Jakarta Selatan
Sidang Etik Dugaan Pemerasan Eks Kasat Reskrim Jaksel Digelar Minggu Depan
Kasus Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi: Polda Jatim Libatkan Ahli Forensik untuk Analisis Kejiwaan Pelaku