Warga Gaza Berpendapat Hasil Pemilu AS Tidak Akan Mengubah Kondisi Regional

CENTRALNESIA – Warga Palestina di Jalur Gaza meragukan bahwa hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024 dapat membawa perubahan bagi kondisi mereka, mengingat serangan Israel yang terus berlangsung sejak 7 Oktober 2023. Banyak yang berpendapat bahwa terlepas dari siapa yang menang—Donald Trump atau Kamala Harris—dukungan AS terhadap Israel tetap akan teguh.

Abdullah Mikdad, seorang jurnalis lokal, menjelaskan bahwa warga Palestina tidak berharap adanya perubahan sikap AS terhadap Israel, apapun siapa yang terpilih di Gedung Putih. Mereka berharap presiden AS yang baru dapat membawa kebijakan yang berfokus pada penyelesaian konflik Israel-Palestina dan mewujudkan solusi dua negara. Mikdad menegaskan bahwa mereka menginginkan lebih dari sekadar janji kosong dan menginginkan upaya konkret dari pemerintah AS untuk menghentikan konflik tersebut.

Sama halnya dengan Khalid Abu Wafa, seorang warga Gaza, yang mengungkapkan bahwa tidak ada perubahan yang diharapkan dalam kondisi mereka, terlepas dari siapa yang terpilih. Rakyat Gaza merasa lelah dengan terus-menerusnya pengungsian, pembatasan perbatasan, serta kekurangan pangan dan barang kebutuhan lainnya. Mereka hanya berharap agar serangan yang menimpa Gaza segera berakhir.

Ibrahim Abu Murassa, seorang pengungsi dari Gaza utara, juga menyuarakan harapan agar kebijakan AS berubah dan membantu meredakan ketegangan di kawasan tersebut. Ia menganggap bahwa AS turut berperan dalam tindakan Israel di Gaza dan bahkan menyebutkan bahwa kemungkinan kemenangan Trump dapat mempengaruhi kebijakan tersebut.

Sejak serangan terbaru Israel, AS telah memberikan dukungan besar kepada Israel, baik dalam bentuk bantuan militer, intelijen, maupun diplomatik. Banyak pengamat, baik dari Palestina maupun internasional, berpendapat bahwa tanpa dukungan AS, operasi Israel di Gaza tidak akan berlangsung seperti sekarang ini.