CENTRALNESIA – Presiden terpilih AS, Donald Trump, dan Presiden Perancis, Emmanuel Macron, kembali mencuri perhatian publik saat mereka berjabat tangan dengan intens di tangga Istana Elysee, Paris. Momen ini mengingatkan pada pertemuan mereka yang terkenal pada tahun 2017, di mana jabat tangan kuat penuh simbolisme menjadi sorotan dunia. Dalam kunjungannya ke Paris untuk menghadiri pembukaan kembali Katedral Notre-Dame, Trump disambut dengan jabat tangan erat yang berlangsung cukup lama.
Seperti yang dilaporkan oleh Reuters, Trump bahkan menarik tangan Macron ke arahnya dengan senyum, menambah dimensi fisik pada salam mereka. Ketika mereka menaiki tangga dan berbalik ke arah kamera, Trump kembali memberikan tekanan pada tangan Macron dengan penuh semangat, memicu berbagai reaksi di media sosial.
Pendukung Trump memuji aksi ini. Salah satu akun di platform X menulis, “Presiden Trump kembali menunjukkan kekuatannya dalam diplomasi jabat tangan.” Sejarah jabat tangan mereka bermula pada Mei 2017, menjelang KTT NATO di Brussel. Ketika itu, keduanya menggenggam tangan satu sama lain dengan sangat erat, hingga buku jari mereka memutih. Macron bahkan menyebutnya sebagai “moment of truth,” yang menunjukkan bahwa ia tidak mudah terintimidasi oleh Trump. Pada pertemuan Sabtu ini, setelah acara di Elysee, mereka kembali berjabat tangan di luar Katedral Notre-Dame.
“Jabat tangan kali ini berlangsung selama 17 detik, sedikit lebih singkat dibandingkan dengan rekor sebelumnya yang mencapai 29 detik,” kata influencer Collin Rugg di X.
Setelah acara tersebut, Trump dan Macron bergabung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk merayakan pemugaran Notre-Dame yang telah selesai lima tahun setelah kebakaran besar yang melanda katedral tersebut.
More Stories
Pertemuan Pertahanan Uni Eropa Bahas Peningkatan Kemampuan Militer dan Dukungan untuk Ukraina
PM Israel Benjamin Netanyahu akan Kunjungi AS untuk Bertemu Presiden Trump
Kecelakaan Pesawat Learjet 55 di Philadelphia: FAA Konfirmasi Enam Penumpang