CENTRALNESIA – Mari Elka Pangestu, Wakil Ketua dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), memaparkan sejumlah keuntungan yang akan diperoleh Indonesia dengan menjadi anggota penuh BRICS. Pemerintah Brasil mengumumkan keanggotaan Indonesia dalam aliansi ekonomi ini pada Senin, 8 Januari 2024.
Menurut Mari Elka, bergabungnya Indonesia akan memperkuat posisi negara di forum internasional. Sebab, Indonesia kini menjadi bagian dari kelompok negara berkembang dan maju, yang memungkinkan untuk memperjuangkan isu-isu yang berkaitan dengan negara berkembang, baik di BRICS maupun forum multilateral lainnya.
Selain itu, ia menambahkan bahwa BRICS dapat menjadi jembatan untuk mewakili kepentingan negara berkembang dalam berbagai isu global. BRICS juga mempromosikan transaksi perdagangan internasional menggunakan mata uang selain dolar AS serta mendirikan New Development Bank, yang dianggap sebagai alternatif Bank Dunia dan IMF. Namun, Mari Elka mengungkapkan bahwa Indonesia perlu mempelajari lebih lanjut dampak potensialnya.
Walau demikian, ia tidak khawatir bahwa upaya dedolarisasi oleh BRICS akan merugikan hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat. Mari Elka menilai Indonesia sudah mulai menjalankan inisiatif perdagangan yang tidak melibatkan dolar AS, seperti penggunaan Local Currency Settlement (LCS) untuk perdagangan dengan China, yang memungkinkan transaksi langsung menggunakan mata uang lokal.
Mari Elka juga menegaskan pentingnya persiapan struktural ketika bergabung dengan organisasi internasional. Meski saat ini tidak ada kewajiban iuran dalam BRICS, hal ini tetap perlu dipelajari untuk masa depan, terutama terkait dengan anggaran negara.
More Stories
Pertemuan Pertahanan Uni Eropa Bahas Peningkatan Kemampuan Militer dan Dukungan untuk Ukraina
PM Israel Benjamin Netanyahu akan Kunjungi AS untuk Bertemu Presiden Trump
Kecelakaan Pesawat Learjet 55 di Philadelphia: FAA Konfirmasi Enam Penumpang