Hamas Menanggapi Positif Usulan Gencatan Senjata di Gaza

CENTRALNESIA – Hamas mengumumkan bahwa mereka telah menanggapi permintaan mediator internasional untuk membahas usulan terbaru mengenai gencatan senjata di Jalur Gaza dan negosiasi pertukaran sandera pada Selasa (29/10/2024).

Sami Abu Zuhri, pejabat senior Hamas, menyatakan bahwa kelompoknya telah mengadakan sejumlah pertemuan untuk membahas usulan ini dan akan terus melanjutkan diskusi. Menurut Abu Zuhri, Hamas siap menerima kesepakatan yang dapat mengurangi penderitaan warga Gaza.

Di antara poin yang dibicarakan termasuk penerapan gencatan senjata penuh, penarikan pasukan Israel dari wilayah Gaza, pengakhiran blokade, pemberian bantuan kemanusiaan, serta dukungan untuk rekonstruksi Gaza.

Dikutip dari Anadolu, Israel memperkirakan sekitar 101 sandera masih berada di tangan Hamas di Gaza, dengan beberapa kemungkinan tewas akibat serangan udara Israel.

Meski mediasi yang dimotori Amerika Serikat, Mesir, dan Qatar telah dilakukan, kesepakatan gencatan senjata belum tercapai. Hamas menegaskan bahwa konflik dapat berakhir jika Israel menghentikan serangannya di Gaza.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa lebih dari 43.000 orang telah tewas sejak tahun lalu, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 101.000 lainnya terluka. Serangan Israel juga telah memaksa sebagian besar penduduk Gaza mengungsi dan menghadapi krisis kekurangan makanan, air, dan obat-obatan akibat blokade yang terus berlanjut.