Menjelang Pemilihan Presiden, Banyak Warga AS Berencana untuk Meninggalkan Negaranya

CENTRALNESIA – Laporan terbaru dari Bloomberg mengungkapkan bahwa semakin banyak warga Amerika Serikat yang mempertimbangkan untuk pindah ke luar negeri. Lonjakan ini sebagian besar dipicu oleh ketidakstabilan politik dalam negeri, terutama menjelang pemilihan presiden yang akan datang. Jen Barnett, pendiri perusahaan migrasi Expatsi, menyatakan bahwa permintaan untuk layanan mereka meningkat hingga 900 persen setelah debat antara Joe Biden dan Donald Trump.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh Expatsi, ditemukan bahwa sekitar 7.000 warga AS menunjukkan minat untuk beremigrasi pada bulan Oktober. Perpecahan politik dan keinginan untuk petualangan serta perkembangan pribadi menjadi alasan utama bagi mereka yang ingin meninggalkan negara.

Basil Mohr-Elzeki dari Henley & Partners melaporkan bahwa permintaan untuk layanan migrasi dari AS meningkat sebesar 500 persen sejak 2020, dengan tahun 2024 menunjukkan permintaan yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Banyak warga AS mencari cara untuk bermukim di luar negeri melalui investasi, dengan tujuan populer seperti Antigua dan Barbuda, Portugal, Malta, Yunani, dan Spanyol.

Pemilihan presiden AS dijadwalkan berlangsung pada 5 November, dengan Kamala Harris dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik sebagai calon utama .