CENTRALNESIA – Raja Felipe VI dan Ratu Letizia dari Spanyol menghadapi kemarahan publik saat mengunjungi kota Paiporta di Valencia, yang terkena dampak parah oleh banjir besar. Insiden ini terjadi ketika pasangan kerajaan dan Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez melakukan kunjungan solidaritas ke wilayah yang dilanda krisis tersebut. Kerumunan yang marah mencemooh, mencaci, dan melempar lumpur serta benda-benda lain ke arah rombongan, mencerminkan ketidakpuasan besar terhadap pemerintah.
Dengan lebih dari 200 orang tewas, banjir ini dianggap sebagai salah satu bencana alam terburuk dalam sejarah modern Spanyol. Pengunjuk rasa menyuarakan frustrasi terhadap kurangnya peringatan dini dan respons yang dianggap tidak memadai dari pihak berwenang.
Raja dan Ratu tetap mencoba menunjukkan empati di tengah situasi kacau dengan berinteraksi dan memberikan dukungan kepada beberapa warga, meski dengan lumpur menempel pada pakaian dan wajah mereka. Sementara itu, Sánchez dan kepala pemerintahan daerah Valencia, Carlos Mazón, akhirnya dievakuasi karena situasi semakin tak terkendali, bahkan mobil Sánchez dilaporkan dilempari batu saat meninggalkan lokasi.
Peristiwa ini mencerminkan ketegangan dan rasa frustrasi yang meluap di tengah krisis, memperlihatkan tekanan yang dihadapi pemimpin negara dalam merespons bencana besar dan ekspektasi masyarakat akan tindakan cepat dan efektif.
More Stories
Pertemuan Pertahanan Uni Eropa Bahas Peningkatan Kemampuan Militer dan Dukungan untuk Ukraina
PM Israel Benjamin Netanyahu akan Kunjungi AS untuk Bertemu Presiden Trump
Kecelakaan Pesawat Learjet 55 di Philadelphia: FAA Konfirmasi Enam Penumpang