Wamensos Prihatin atas Warga Lewotobi yang Terdampak Hujan Batu Besar

Wakil Menteri Sosial RI, Agus Jabo Priyono, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi para korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Wamensos menggambarkan situasi yang mengerikan saat letusan terjadi, ketika warga dihujani batu pijar besar yang membakar dan merusak rumah-rumah mereka.

“Bayangkan, batunya besar dan menyala,” ungkap Agus, menjelaskan betapa batu-batu pijar yang dimuntahkan Gunung Lewotobi menimbulkan kerusakan serius, melukai warga, dan menimbulkan kebakaran. Ia juga membawa sampel batu pijar dari lokasi untuk menunjukkan berat dan ukurannya, yang lebih besar dibandingkan material vulkanik dari letusan gunung lainnya.

Status dan Dampak Bencana

Erupsi besar yang terjadi pada 3 November 2024 pukul 23.57 WITA ini telah menaikkan status Gunung Lewotobi dari Level III (Siaga) ke Level IV (Awas). Peristiwa ini menelan korban jiwa sebanyak 10 orang, dengan 63 lainnya mengalami luka-luka. Dari jumlah tersebut, 31 korban mengalami luka berat, sedangkan 32 lainnya luka ringan.

Evakuasi dan Pengungsian

Sebanyak 2.472 warga terdampak kini mengungsi di tiga lokasi utama: Desa Konga yang menampung 1.219 orang, Desa Bokang dengan 606 pengungsi, dan Hokeng dengan 647 pengungsi. Selain di titik pengungsian terpusat, terdapat pula pengungsian mandiri di rumah-rumah warga sekitar yang masih dalam proses pendataan.

Upaya Pemerintah dalam Penanganan Korban

Wamensos Agus Jabo Priyono memastikan seluruh pengungsi mendapatkan bantuan yang layak demi meringankan beban mereka. Bantuan ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, seperti pangan, air bersih, serta kebutuhan medis.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan tim relawan, upaya penanganan darurat bencana ini terus berlanjut.