CENTRALNESIA – Donald Trump, yang diusung oleh Partai Republik, dan Kamala Harris, yang didukung oleh Partai Demokrat, saat ini tengah bersaing dalam Pilpres Amerika Serikat 2024. Meski hasil pilpres ini akan menentukan kursi presiden AS, sejumlah kebijakan Indonesia diperkirakan akan terpengaruh, termasuk dalam sektor perdagangan, penurunan emisi, dan potensi ketegangan geopolitik, khususnya di Laut China Selatan, menurut analisis akademisi dan pengamat hubungan internasional.
Pengusaha Indonesia mengungkapkan tidak memiliki harapan besar terhadap perubahan signifikan akibat hasil Pilpres AS 2024. Shinta Kamdani, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) yang juga Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), menjelaskan bahwa selama ini, perdagangan dan investasi Indonesia-AS tidak banyak terpengaruh, baik pada masa pemerintahan Trump maupun Biden. “Pertumbuhan ekonomi bilateral Indonesia-AS hanya mencatatkan kenaikan moderat sekitar 5-10% per tahun,” ungkapnya. Ia menilai perubahan besar hanya akan terjadi pada pendekatan hubungan bilateral, sementara kebijakan lainnya akan cenderung serupa.
Ekonom dari INDEF, Andry Satrio Nugroho, juga menyatakan hal yang sama, dengan mengingatkan bahwa meskipun pelaku usaha berharap adanya pengurangan ketidakpastian, dampak kebijakan terhadap Indonesia tidak akan besar, baik jika Trump maupun Harris terpilih.
Namun, Suzie Sudarman, Direktur Pusat Kajian Wilayah Amerika di Universitas Indonesia, memperingatkan adanya potensi kendala dalam kebijakan perdagangan Indonesia, terlepas dari siapa yang terpilih. Jika Harris menang, kebijakan perdagangan Biden yang membatasi kepemilikan saham perusahaan China di Indonesia bisa menjadi tantangan. Sebaliknya, Trump diperkirakan akan memperkenalkan tarif tinggi dan kebijakan lebih keras terhadap negara-negara yang memanipulasi nilai tukar mata uang mereka, yang dapat memengaruhi Indonesia.
Dalam sektor perdagangan, Andry memperkirakan bahwa perdagangan Indonesia yang sangat bergantung pada China akan terdampak, terutama jika Trump kembali menguatkan kebijakan pembatasan terhadap China. Sebaliknya, jika Harris terpilih, situasi perdagangan Indonesia akan berjalan seperti biasa.
More Stories
Kapolda Kaltara Menerima Kedatangan Dua Personelnya dari Afrika Tengah
Warga Gaza Berpendapat Hasil Pemilu AS Tidak Akan Mengubah Kondisi Regional
Wamensos Prihatin atas Warga Lewotobi yang Terdampak Hujan Batu Besar