February 5, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Tahun 2024 Jadi yang Terburuk dalam Catatan Kematian Pekerja Kemanusiaan, Menurut OCHA

Tahun 2024 Jadi yang Terburuk dalam Catatan Kematian Pekerja Kemanusiaan, Menurut OCHA

CENTRALNESIA – Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) melaporkan bahwa tahun 2024 mencatat rekor tertinggi dalam sejarah kematian pekerja kemanusiaan, dengan 281 pekerja tewas di seluruh dunia. Jumlah ini melampaui rekor sebelumnya pada tahun 2023, yang mencatat 280 kematian di 33 negara.

Tren Kekerasan yang Meningkat

Tom Fletcher, Under-Secretary-General PBB untuk urusan kemanusiaan, mengecam keras kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan, menyebutnya sebagai tindakan yang “melanggar hukum internasional”. Ia menegaskan bahwa pihak-pihak yang terlibat konflik harus:

  • Melindungi pekerja kemanusiaan,
  • Menegakkan hukum internasional, dan
  • Mengadili pelaku kekerasan terhadap mereka.

“Kekerasan ini merongrong operasi bantuan dan menciptakan era impunitas yang tidak dapat diterima,” ujar Fletcher pada Jumat (22/11).

Fokus Kekerasan di Gaza dan Zona Konflik Lain

Sejak 7 Oktober 2023, lebih dari 320 pekerja kemanusiaan tewas di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah staf UNRWA (Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina). Kekerasan serupa juga dilaporkan di berbagai zona konflik, termasuk:

  • Afghanistan,
  • Republik Demokratik Kongo,
  • Sudan Selatan,
  • Ukraina, dan
  • Yaman.

Menurut OCHA, tingginya tingkat kekerasan terhadap pekerja kemanusiaan berkaitan dengan tren peningkatan korban sipil di zona konflik. Tahun 2023 mencatat lebih dari 33.000 kematian warga sipil di 14 zona konflik bersenjata, meningkat 72% dibandingkan tahun 2022.

Upaya dan Resolusi PBB

Meskipun menghadapi risiko tinggi, organisasi kemanusiaan menjangkau hampir 144 juta orang yang membutuhkan bantuan pada tahun lalu, membantu lebih dari 116 juta orang di seluruh dunia.

Sebagai langkah preventif, pada Mei 2024, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 2730 yang bertujuan:

  • Meningkatkan perlindungan pekerja kemanusiaan,
  • Memperkuat akuntabilitas pelaku kekerasan, dan
  • Merespons ancaman yang terus meningkat terhadap personel dan aset kemanusiaan.

Kesimpulan

Laporan ini menyoroti urgensi tindakan global untuk melindungi pekerja kemanusiaan di tengah meningkatnya konflik bersenjata dan ancaman terhadap keselamatan mereka. Komunitas internasional diharapkan meningkatkan dukungan untuk memastikan bahwa pekerja kemanusiaan dapat menjalankan misi mereka tanpa ancaman terhadap nyawa dan keselamatan.