CENTRALNESIA – Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, memastikan langkah mereka ke final turnamen Indonesia International Challenge 2024 di Surabaya. Mereka meraih tiket ke partai puncak setelah mengalahkan pasangan Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti dengan skor 21-15, 19-21, 21-13 dalam laga yang berlangsung di Jatim Expo, Surabaya, pada hari Sabtu.
Setelah memenangkan gim pertama, Jafar dan Felisha mengaku sempat kehilangan fokus di gim kedua. Namun, mereka berhasil kembali fokus di gim penentuan, sehingga bisa meraih kemenangan yang mengantarkan mereka ke final.
“Kami sebenarnya merasa lebih nyaman bermain hari ini dibandingkan di pertandingan sebelumnya. Namun, kami kurang fokus, terutama di gim kedua, yang membuat kami kehilangan banyak poin,” ungkap Jafar dalam keterangan resmi PP PBSI.
Felisha menambahkan, “Kami bermain ragu-ragu meskipun sudah unggul di gim pertama. Seharusnya kami bisa menjaga tempo permainan dan menyelesaikan pertandingan dengan lebih baik. Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami untuk ke depannya.”
Dengan hasil ini, juara Indonesia Masters 2024 Super 100 di Pekanbaru itu akan menghadapi pemenang dari laga antara Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Jessica Maya Rismawardani dan Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah di final.
“Kami sangat senang bisa kembali ke partai final. Semua persiapan dalam latihan telah dilakukan, dan hasil yang kami capai membuat kami bahagia. Kami tidak ingin berhenti di sini; kami ingin tampil di final besok dan meraih gelar juara lagi,” kata Jafar.
Felisha menambahkan bahwa mereka tidak merasakan tekanan selama kompetisi. “Kami datang tanpa beban, yang memberikan keuntungan bagi kami. Kami ingin memberikan yang terbaik dan memperbaiki beberapa kesalahan yang masih ada dalam pertandingan ini.”
More Stories
Polisi Dalami Kasus Pesta Seks Sesama Jenis di Jakarta Selatan
Sidang Etik Dugaan Pemerasan Eks Kasat Reskrim Jaksel Digelar Minggu Depan
Kasus Mutilasi Mayat dalam Koper di Ngawi: Polda Jatim Libatkan Ahli Forensik untuk Analisis Kejiwaan Pelaku