CENTRALNESIA – Seorang nelayan bernama Subakri (58), warga Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia setelah sebelumnya dinyatakan hilang sejak Senin (4/11) ketika berangkat melaut seorang diri. Subakri berangkat dari Pelabuhan Lama Panarukan pada sore hari dengan perahu jaring berwarna biru miliknya untuk mencari ikan di sekitar Perairan Kalbut, sekitar 5 mil dari pelabuhan.
Tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI AL, Satpolairud, dan BPBD Situbondo segera melakukan pencarian setelah korban dilaporkan hilang. Pada hari kedua pencarian, Kamis (6/11), tim SAR berhasil menemukan Subakri di Perairan Kalbut, sekitar 4 mil dari bibir pantai. Penemuan ini awalnya dilaporkan oleh dua nelayan, Sutrisno dan Eko, yang melihat jenazah korban mengapung di laut.
Jenazah Subakri kemudian dievakuasi ke Pantai Muara Kasih, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, dan dibawa ke RSUD dr Abdoer Rahem Situbondo untuk identifikasi lebih lanjut. Tim Inafis Polres Situbondo melakukan identifikasi melalui sidik jari korban dengan menggunakan alat Mambis yang terintegrasi, dan hasilnya cocok dengan data KTP elektronik atas nama Subakri. Ciri-ciri fisik seperti kuku dan pakaian yang dikenali oleh keluarga juga menguatkan identitas jenazah.
Pihak keluarga telah menerima kematian Subakri sebagai takdir dan menolak dilakukan autopsi dengan menyatakan persetujuan tertulis. Jenazah Subakri pun diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Insiden ini mengingatkan akan risiko tinggi pekerjaan para nelayan di laut, khususnya yang melaut seorang diri. Tim SAR dan pihak terkait telah bekerja keras untuk menemukan dan mengevakuasi korban dalam upaya menanggapi laporan kehilangan.
More Stories
Perpustakaan Berperan Penting dalam Membangun SDM Berkualitas
Dama Kara Sukses Manfaatkan Shopee Live untuk Pemberdayaan Difabel
Kemenkumham: Pemda Aceh Bertanggung Jawab dalam Penanganan Pengungsi Luar Negeri