February 5, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Adik Kim Jong Un Tuduh Korsel Sebarkan Selebaran Hasutan ke Korut

Adik Kim Jong Un Tuduh Korsel Sebarkan Selebaran Hasutan ke Korut

CENTRALNESIA – Adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengeluarkan tuduhan serius terhadap Korea Selatan terkait pengiriman selebaran politik yang disebarkan di dekat perbatasan Korea Utara. Dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui kantor berita KCNA, Kim Yo Jong mengkritik tindakan Seoul sebagai “memalukan dan kotor” dan menyebut bahwa selebaran tersebut adalah bagian dari upaya agitasi politik.

Tuduhan dan Tindakan Korea Utara

Kim Yo Jong mengatakan bahwa pada 16 November, selebaran-selebaran yang memuat pesan agitasi politik dan hal-hal lainnya dijatuhkan di berbagai daerah dekat perbatasan Korea Selatan, bahkan di daerah pedalaman Korea Utara. Menanggapi hal ini, Korea Utara telah mengerahkan dinas keamanan untuk mencari, mengumpulkan, dan menghancurkan selebaran tersebut.

Dia juga menyatakan bahwa tindakan Korea Selatan tersebut merupakan pelanggaran atas peringatan-peringatan yang telah disampaikan oleh pemerintah Korea Utara sebelumnya, dan menegaskan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas insiden tersebut akan “membayar harga mahal.”

Konflik yang Memperburuk Hubungan

Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan memang semakin memburuk, terutama sejak Oktober lalu. Pada saat itu, Korea Utara memutuskan jalur transportasi seperti jalan raya dan rel kereta yang menghubungkan kedua negara. Selain itu, Korea Utara juga mengubah konstitusinya untuk menggambarkan Korea Selatan sebagai negara musuh, mengakhiri anggapan bahwa Korea Selatan adalah mitra potensial dalam upaya penyatuan kedua negara.

Kim Yo Jong lebih lanjut menekankan bahwa Korea Utara kini tidak lagi menganggap Korea Selatan sebagai mitra dalam perjuangan penyatuan. Sebaliknya, Korea Utara berencana untuk mengubah hubungan dengan Korea Selatan, mirip dengan hubungan yang dimiliki dengan negara-negara musuh lainnya, dengan pengakuan terhadap kedua negara sebagai entitas independen.

Peningkatan Ketegangan

Ketegangan ini mencerminkan semakin dalamnya perpecahan antara kedua negara yang sebelumnya pernah berusaha membangun kembali hubungan melalui berbagai pertemuan dan inisiatif diplomatik. Mengingat sejarah panjang ketegangan dan konflik, insiden ini menambah ketidakpastian di kawasan tersebut, yang sebelumnya telah melihat beberapa upaya dari kedua negara untuk melakukan dialog dan rekonsiliasi.