February 5, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

Jaga Imun Tubuh, Strategi Utama Melawan Tuberkulosis

Jaga Imun Tubuh, Strategi Utama Melawan Tuberkulosis

CENTRALNESIA – Dr. dr. Raden Rara Diah Handayani, Sp.P(K), dokter spesialis paru RSPI Bintaro, menyatakan bahwa pengelolaan tuberkulosis (TB) dapat dilakukan secara efektif dengan kombinasi pengobatan medis dan upaya peningkatan kesehatan tubuh melalui pemenuhan nutrisi yang baik.

Faktor Risiko dan Pencegahan

  • Kerentanan terhadap TB: Individu dengan imunitas rendah, seperti anak balita, penderita HIV, diabetes melitus tidak terkontrol, perokok, pengguna alkohol, atau yang mengalami gizi buruk, lebih berisiko terkena TB aktif.
  • Infeksi TB Laten: Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa 30-50% orang serumah dengan pasien TB telah terinfeksi TB laten. Sekitar 10-15% kasus ini dapat berkembang menjadi TB aktif, terutama jika imunitas menurun.
  • Terapi Pencegahan TB (TPT): WHO merekomendasikan terapi ini untuk individu yang kontak erat dengan pasien TB aktif. Pilihan pengobatan meliputi:
  • 3HP: Rifampentin dan isoniazid selama tiga bulan.
  • 1HP: Rifampentin dan isoniazid selama satu bulan.
  • INH 6 bulan: Isoniazid selama enam bulan.
  • 3HR: Kombinasi isoniazid dan rifampisin selama tiga bulan.

Pengobatan TB Aktif

Pengobatan TB aktif dilakukan dalam dua tahap selama enam bulan:

  1. Tahap Intensif: Dua bulan pertama menggunakan kombinasi rifampisin, isoniazid, etambutol, dan pirazinamid (RHZE).
  2. Tahap Lanjutan: Empat bulan berikutnya dengan rifampisin dan isoniazid (RH).

Dr. Raden menekankan pentingnya kepatuhan pengobatan untuk mencegah resistensi obat dan kegagalan terapi.

Peran Nutrisi dan Gaya Hidup

Peningkatan imunitas sangat penting untuk mencegah TB aktif maupun mendukung pengobatan TB. Langkah-langkah yang direkomendasikan:

  • Konsumsi makanan bergizi seimbang.
  • Menghentikan kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
  • Istirahat yang cukup.
  • Olahraga rutin.
  • Pengelolaan penyakit komorbid, seperti diabetes dan HIV, dengan terapi yang sesuai.

Inovasi Terapi dengan Imunomodulator

Prof. Raymond Tjandrawinata memaparkan efikasi imunomodulator berbasis meniran hijau (Phyllanthus niruri) dalam mempercepat perbaikan klinis dan radiologis pada pasien TB paru. Terapi ini dinilai dapat memperkuat respons imun tubuh selama proses penyembuhan.

Kesimpulan

TB memerlukan pendekatan komprehensif yang mencakup:

Perbaikan gaya hidup dan pemenuhan nutrisi.
Dengan langkah ini, eliminasi TB di Indonesia diharapkan dapat tercapai lebih cepat, sejalan dengan target global WHO.

Terapi obat-obatan yang sesuai.

Pencegahan dengan TPT untuk kontak erat.