CENTRALNESIA – Inggris mengkritik keras keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir, menyebut tindakan tersebut sebagai “tidak bertanggung jawab” dari “pemerintah Rusia yang jahat.” Juru bicara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyebut langkah tersebut sebagai contoh terbaru dari perilaku Rusia yang tidak bertanggung jawab di tengah perang Ukraina.
Perubahan doktrin nuklir Rusia yang mengurangi hambatan untuk penggunaan senjata nuklir telah memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin Barat. Kementerian Luar Negeri Inggris menegaskan dukungannya untuk Ukraina dan komitmennya untuk terus mendukung Kiev dalam menghadapi agresi Rusia.
Kritik dari Inggris muncul setelah Kremlin menggambarkan perubahan ini sebagai langkah yang diperlukan untuk keamanan nasional Rusia, namun banyak negara Barat, termasuk anggota NATO, mengkhawatirkan dampak global dari eskalasi konflik yang melibatkan senjata nuklir.
More Stories
Pertemuan Pertahanan Uni Eropa Bahas Peningkatan Kemampuan Militer dan Dukungan untuk Ukraina
PM Israel Benjamin Netanyahu akan Kunjungi AS untuk Bertemu Presiden Trump
Kecelakaan Pesawat Learjet 55 di Philadelphia: FAA Konfirmasi Enam Penumpang