February 5, 2025

Centralnesia

Pusat Berita, Pusat Informasi

PBB Mendorong Pemimpin Dunia Untuk Menuntaskan “Hutang Iklim”

PBB Mendorong Pemimpin Dunia Untuk Menuntaskan "Hutang Iklim"

CENTRALNESIA – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, pada Selasa (12/11), mendesak para pemimpin dunia untuk menjadikan pendanaan iklim sebagai prioritas dan memperingatkan bahwa kegagalan dalam mengatasi “utang iklim” akan membawa konsekuensi serius bagi umat manusia.

“Dalam COP29, kita harus menghancurkan hambatan-hambatan pendanaan iklim,” ujar Guterres dalam pidatonya di World Leaders Climate Action Summit (WLCAS) yang diselenggarakan di Baku sebagai bagian dari COP29.

“Tak ada waktu lagi yang bisa disia-siakan. Mengenai pendanaan iklim, dunia harus membayar atau umat manusia akan menanggung akibatnya. Pendanaan iklim bukanlah amal. Ini adalah investasi. Aksi iklim bukanlah pilihan, ini adalah keharusan,” lanjutnya.

Guterres mengingatkan bahwa waktu hampir habis untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celsius, dengan 2024 berpotensi menjadi tahun terpanas yang tercatat, menyusul bulan-bulan dan hari-hari terpanas sebelumnya.

“Waktu tidak berpihak pada kita,” katanya.

Pemimpin PBB itu juga menyoroti kerusakan besar yang dialami masyarakat, infrastruktur, dan anak-anak akibat bencana alam yang diperburuk oleh perubahan iklim. Ia menyatakan, “Semua bencana ini, dan masih banyak lagi, diperparah oleh perubahan iklim yang disebabkan manusia. Tidak ada negara yang luput dari dampaknya.”

Guterres menekankan ketidakadilan dampak perubahan iklim, dengan menyebutkan bahwa “orang kaya menyebabkan masalah, orang miskin yang membayar harga tertinggi.” Ia menambahkan, “Oxfam menemukan bahwa miliarder terkaya mengeluarkan lebih banyak karbon dalam satu setengah jam dibandingkan dengan rata-rata orang selama seumur hidup.”

Dia memperingatkan, “Jika emisi tidak menurun drastis dan upaya adaptasi tidak meningkat tajam, setiap ekonomi akan menghadapi tantangan yang jauh lebih besar.”

Namun, ia juga mencatat kemajuan yang menunjukkan harapan, dengan menyebutkan bahwa investasi dalam energi terbarukan dan jaringan listrik melampaui investasi bahan bakar fosil untuk pertama kalinya tahun lalu.

“Hampir di seluruh dunia, tenaga surya dan angin kini menjadi sumber listrik baru yang termurah. Jadi, menggandakan penggunaan bahan bakar fosil adalah hal yang tidak masuk akal,” kata Guterres.

Sekretaris Jenderal PBB ini menekankan perlunya mengurangi emisi global sebesar 9 persen setiap tahun dan mencapai penurunan 43 persen dari level 2019 pada tahun 2030.

Dia juga menegaskan peran penting G20 dalam memimpin perjuangan melawan krisis iklim, sambil menekankan komitmen PBB untuk memberikan dukungan yang dibutuhkan.